Semangat Pagi Pembaca Kompasiana yang berbahagia!
Ngomong-ngomong soal rangkap tugas di tempat kerja, saya pun pernah menjalankan hal tersebut saat aktif bekerja di sebuah lembaga pendidikan usai mengundurkan diri dari perusahaan asing sebagai sekretaris.
Dengan modal kemampuan dan ketrampilan berorganisasi dan bekerja sama dengan tim, alhamdulillaah saya bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
Saat itu, sahabat saya yang sudah mengundurkan diri lebih awal dari perusahaan yang sama, merintis usaha berupa lembaga pendidikan berbahasa Inggris untuk level Pre-Elementary hingga Advance. Baik untuk anak-anak, remaja dan usia dewasa. Usaha yang diambil ini dalam bentuk waralaba.
Karena kami sudah saling mengenal sangat baik dan akrab, beliau menawarkan saya sebelum mengundurkan diri, untuk ikut mengelola usaha yang dirintisnya tersebut dengan posisi sebagai Principal (Kepala Sekolah).
Tentu saja saya menyambut baik tawaran tersebut. Notabene karena kami memiliki satu cita-cita dan kegemaran di dunia pendidikan. Sehingga ketika benar-benar keluar dari perusahaan, saya langsung aktif mengikuti prosedur kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan tersebut.
Karena baru merintis usaha, ada beberapa hal yang kami sepakati dalam beberapa deskripsi pekerjaan sebagai tanggung jawab saya. Meski berlabel sebagai seorang Kepala Sekolah, saya pun melakukan rangkap tugas sebagai pengajar dan tenaga administrasi.
***
Apa alasan saya menerima amanah ini dengan senang hati?
1. Niat