Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selalu Ada Harap nan Sarat Doa

22 Mei 2021   05:27 Diperbarui: 22 Mei 2021   05:30 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Netra bening itu menatap tajam
Tak seharusnya menyaksikan pemandangan yang kejam
Namun sederet peristiwa pilu tergelar
Disertai dentuman keras yang menggelegar

Setiap kala bibirnya bergetar
Mengumandangkan asma Allahu Akbar
Dalam dadanya penuh sesak dengan harap dan doa
Kiranya negerinya bisa segera aman, damai, sentosa

Manik netranya berurai airmata
Sedih pilu jelas terasa
Kebebasan bermain dan bersekolah dengan aman dan ceria
Tak dirasa nyaman oleh diri dan teman sebaya

Suasana negeri sedang berduka
Berjibaku memperjuangkan kemerdekaan
Telah terenggut berjuta nyawa
Mempertahankan negeri Palestina

Teman bermain menjadi korban
Ayah bunda pun berpulang syahid
Boleh jadi luluh lantak gedung dan jalanan
Tapi semangat mengusir kekejaman terus terpatri

Sorot netra itu tetap berharap
Dengan sepenuh doa
Agar konflik tak lagi berkepanjangan
Dan angkara murka segeralah pergi jauh dari negerinya yang damai.

Bibir gadis kecil itu terus berdzikir
Mengumandangkan Subhanallaah, Wal Hamdulillaah, Wa laailaha illallahu Wallaahu Akbar, Wa laa haula Wa laa Quwwata illabillah
Mengobarkan semangat juang bagi semesta yang mencintai negeri nan suci.

Doa yang tiada pernah henti bermunajat kepada Illaahi Rabbi.

***

Puisi untuk Palestina. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun