Salam semangat untuk Anda, para Pembaca Kompasiana!
Salam hangat selalu.
Hari ini saya membuka kembali materi motivasi untuk memberikan semangat kepada diri sendiri. Mengevaluasi kegiatan yang selama ini sudah saya lakukan hingga saat ini, terutama perenungan jelang akhir bulan ramadan.Â
Apakah saya sukses menjalankan ramadan seperti yang sudah saya canangkan? Apakah target ibadah yang direncanakan telah berjalan dengan baik? Sepanjang tahun 2021 berlangsung hingga empat bulan pertama, apa saja kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan? Saya merasa masih jauh dari apa yang diharapkan.Â
Teringatlah saya pada sebuah materi pembelajaran tentang mental block, agar pikiran saya tidak terpaku pada kegagalan yang terjadi pada aktivitas saya.
Apa Itu Mental Block?
Dilansir dari idntimes.com, mental block adalah bentuk ketidakyakinan dalam diri yang berasal dari pikiran bawah sadar yang akan ditransfer ke pikiran sadar. Selama mental block tidak diatasi, kamu akan sulit berhasil, karena pikiran bawah sadar akan menyabotase segala upayanya.
Semua mental block sangat mewakili perasaan tidak yakin akan diri. Bila ingin meraih kesuksesan di segala bidang, maka harus mengubah perasaan "tidak yakin" menjadi "yakin", bahwa kamu mampu mencapai suatu tujuan yang ditetapkan secara sadar.
Bapak H.Aries Diana, saat itu beliau adalah Titanium Club Project Manager dari sebuah komunitas yang saya ikuti menyampaikan bahwa mental block adalah hambatan yang terjadi pada pola pikir kita, sehingga tidak bisa atau tidak mau berubah di kehidupannya. Padahal setiap manusia selalu ingin berubah ke arah yang lebih baik dari keadaannya saat ini dan selalu ingin sukses.
Mana kala ia sudah berusaha untuk sukses, ia bertemu dengan hambatan-hambatan yang merupakan ujian, cobaan, musibah, dan lain sebagainya. Di sinilah akan tampak, apakah ia bersungguh-sungguh ingin berubah atau sukses.
Berikut saya sampaikan motivasi dari beliau berkenaan dengan hal tersebut.