Atau ketika ia melakukan sesuatu, kita kaget karena anak bisa berlagak begini dan begitu. Apakah ini musibah atau anugerah? Itu tergantung dari sudut pandang kita sebagai orangtua.
Sebenarnya fitrah anak meniru orangtua adalah anugerah. Inilah sumber daya yang dimilikinya. Tinggal bagaimana kita memainkan peran (role model) bagi anak dengan aksi positif, sehingga anak menjiplak hal-hal yang baik.
Ketiga, ibu adalah madrasah pertama dan utama bagi anak. Sebelum anak melangkah ke dunia luar untuk bergaul dengan lingkungan, ibu lah yang menjadi tempat "sekolah" pertamanya.Â
Ibu adalah tempat bertanya segala hal, gudang ilmu, bukan orang lain yang dijadikan sumber pengetahuan. Karena penanaman nilai-nilai keluarga, norma dan agama sebagai penuntun kehidupan datangnya dari orangtua, terutama Ibu.
Banyak anak yang "tersesat" karena ibu tidak melakukan peran ini, bukan oleh ibunya sendiri yang tentunya memiliki kualitas tersendiri dalam mendidik anaknya sendiri.
***
Langkah menjadi Ibu Inspiratif:Â
1. Miliki dan tentukan visi
Saya analogikan, misalnya, dari Depok mau pergi ke Bekasi menggunakan taksi. Supir bertanya mau ke mana tujuan kita. Semisal kita menjawab, "Terserah bapak saja deh!". Lah, akankah nyampe ke Bekasi sesuai dengan tujuan kita?
Itulah sebabnya visi dalam mendidik anak sangat penting. Jika belum punya visi, bisa jadi anak memiliki arah yang tidak jelas. Akibatnya, anak mudah terombang-ambing dalam pergaulan dan aktivitas yang tidak perlu dilakukan.
Ibu melihat anak tetangga ikut les ini dan itu, supaya anaknya sama pintar dengan anak tetangga, anak sendiri diikutkan les yang sama. Padahal kemampuan, keinginan, minat dan bakat anak berbeda, dan ibu harusnya lebih paham dalam mengarahkan tujuan anak, karena ia lebih mengenal potensi anaknya sendiri.
Visi ini sebaiknya dimiliki seorang ibu atau calon ibu sebelum memiliki anak, saat memulai pernikahan, dan bahkan saat memilih pasangan untuk berkeluarga. Visi masing-masing disampaikan dan didiskusikan supaya meminimalkan perbedaan di antara keduanya, sehingga kelak tidak membingungkan anak dan proses pendidikan berjalan searah.