Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Ramadan Penuh Hikmah] 5 Ayat Al Quran Perintah Berbuat Baik kepada Ibu Bapak

30 April 2021   11:01 Diperbarui: 30 April 2021   11:16 2060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: www.hipwee.com

Alhamdulillah, memasuki hari ke-18 Ramadan, keberkahan dan nikmat bulan penuh rahmat ini senantiasa tercurah kepada kita semua. Aamiin.

Apa kabar para pembaca Kompasiana?
In syaa Allah dalam nikmat sehat ya.

Kala mengaji dan membaca terjemahan Alquran, menyusup rasa tenang dan damai beriteraksi dengan kalam Allah. Dia sisipkan ketentraman pada diri. Karena pada saat yang bersamaan, kita sedang membaca kalam-kalam Allah SWT dan merasakan kehadiran-Nya yang begitu dekat.

Takada kekuatan yang lebih besar daripada kekuatan Rabb Yang Maha Esa dalam menyelesaikan setiap permasalahan manusia. Maka dari itu, tidak heran ketika sedang membaca atau mengaji, hati akan terasa tenang dan tentram. Itu semua karena kita tahu bahwa Allah SWT tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya yang juga ingat kepada-Nya.

Terkenanglah saya kepada kedua orangtua, yang mengajarkan dan mendidik dalam ajaran agama yang kami anut. Memperkenalkan Islam sebagaimana kemampuan berpikir sesuai usia, sejak dalam buaian hingga dewasa. Begitu pula dengan para guru dan orang-orang di sekeliling kita, tempat menimba ilmu dan belajar tentang agama yang rahmatan lil 'aalamiin (rahmat bagi seluruh semesta).

***

Ya, di bulan ramadan, saya selalu terkenang kepada orangtua. Mereka berdua telah tiada, namun jiwanya mengalir kepada kami, anak dan cucu. Itulah umur panjang mereka hingga akhir zaman, kebaikannya terus mengalir pada keturunan yang shalih dan shalihah. Ingin terus rasanya berbuat baik kepada beliau sebagai bentuk bakti kami kepada mereka. Namun kiranya kebersaman kami pun ada waktunya.

Ayat-ayat Alquran yang mengajarkan untuk berbuat baik kepada keduanya di antaranya:

1.  QS Al-Isra' : 23
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyrmbah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."

Mengucapkan kata "ah" saja kepada orang tua tidak dibolehkan oleh agama, apalagi menyampaikan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu

Barangkali di antara kita, mendapat amanah untuk tinggal bersama kedua orangtua yang kini sudah sepuh. Mereka sangat membutuhkan perhatian dan kasih sayang, layaknya kembali seperti masa bayi yang memerlukan pengasuhan dan pemeliharaan yang baik. Inilah ujian kesabaran kita, seperti saat mereka mengasuh kita di masa kecil.

Itulah sebabnya, Alquran mengajarkan doa untuk kebaikan kedua orang tua kita.
"Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra: 24)

Berbahagialah bagi para pembaca yang masih diberikan kesempatan luar biasa untuk berbakti kepada keduanya hingga saat ini. Ladang amal dalam memupuk amal shaleh, memberikan contoh kepada anak-anak, kelak kita menua, mereka belajar dari kita bagaimana berkasih sayang kepada orang tua kala usia senja.

2. QS. An-Nisa' : 36
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil*) dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri"

Allah menegaskan dalam ayat ini agar kita membangun rumah tangga di atas dasar tauhid, ibadah pada Allah, berbuat baik pada kedua orang tua, karib kerabat, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, orang mengalami kesulitan dalam penerjalannya dan budak (dianjurkan untuk membebaskan budak).

Pada konteks berbakti kepada orang tua, kita harus berbuat baik dalam segala hal yang mencakup suatu yang menggembirakan dan disenangi. Takbersikap sombong pada keduanya maupun pada sanak kerabat.

3. QS Luqman : 14
"Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."

Itulah sebab mengapa 'surga berada dibawah telapak kaki ibu.'

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Bahz bin Hakim, telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku ia berkata; Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak aku pergauli dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu." Kutanyakan lagi, "Lalu siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Aku bertanya lagi, "Siapakah lagi?" beliau menjawab: "Ibumu." Aku bertanya lagi, "Siapakah lagi?" " beliau baru menjawab: "Kemudian barulah bapakmu, kemudian kerabat yang paling terdekat yang terdekat." (Hadist tentang Berbakti Kepada Ayah-Ibu, Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 1819 - Kitab Berbakti dan menyambung silaturrahim)

4. QS Luqman : 15
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Inilah sistem pendidikan anak yang diberikan kepada Luqman, seorang yang sholeh, yang menjadi suri tauladan bagi kita, pendidikan sangat mendasar dengan urutan yang sangat teliti mencakup semua hal yang utama. Pendidikan dari masalah akidah atau keimanan agar tidak tercampur dengan syirik. Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh, jika akidah belum bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.

Setelah akidah bersih, mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang tua adalah syariat dari Allah. Namun, ketaatan ini dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena jalan hidup yang ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah.  

5. QS. Al-An'am : 151
"Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti."

Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menegaskan apa-apa yang diharamkan Allah. Di antaranya, syirik pada Allah, durhaka kepada kedua orang tua, membunuh anak karena takut miskin, sebab Allah yang memberi rezeki orang tua dan kita. Dengan demikian, apa yang telah Rasul kerjakan dan contohkan, selayaknya pula kita memperlakukan orang tua dengan sebaik-baik akhlak.

***

Kedua orang tua selama ini bermunajat kepada Allah dan mendoakan kita:
"Wallaziina yaquuluuna Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyaatinaa qurrata a'yuninw waj 'alnaa lilmuttaqiina Imaamaa."
"Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan: 74)

Bahkan mendoakan kita dengan keselamatan dunia-akhirat:
"Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar."
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka."

MasyaAllah, demikianlah kebaikan orangtua kepada kita. Menjadikan anak-anaknya cahaya mata hati bagi keduanya, penerus amal kebaikan yang tak terputus dengan memiliki anak yang sholeh-sholehah. Menjadikan kita insan bertaqwa dan bermanfaat bagi sesama.

Bagi para pembaca yang masih lengkap memiliki kedua orang tua, semoga senantisa sehat dan panjang umur, kehidupan yang berkah. Dan bagi yang telah berpulang, semoga Allah limpahkan kasih sayang pula bagi kita yang ditinggalkan, dikuatkan untuk selalu mendoakan orang tua kita. Allah lapangkan kuburnya dan diringankan atas segala urusan di alam sana. Aamiin.

***

*) Ibnu Sabil adalah orang yang dalam perjalanan, yang bukan untuk maksiat, yang kehabisan bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.

Referensi: 1, 2, 3 dan 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun