Itulah sebabnya, Alquran mengajarkan doa untuk kebaikan kedua orang tua kita.
"Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil."Â (QS. Al-Isra: 24)
Berbahagialah bagi para pembaca yang masih diberikan kesempatan luar biasa untuk berbakti kepada keduanya hingga saat ini. Ladang amal dalam memupuk amal shaleh, memberikan contoh kepada anak-anak, kelak kita menua, mereka belajar dari kita bagaimana berkasih sayang kepada orang tua kala usia senja.
2. QS. An-Nisa' : 36
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil*) dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri"
Allah menegaskan dalam ayat ini agar kita membangun rumah tangga di atas dasar tauhid, ibadah pada Allah, berbuat baik pada kedua orang tua, karib kerabat, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, orang mengalami kesulitan dalam penerjalannya dan budak (dianjurkan untuk membebaskan budak).
Pada konteks berbakti kepada orang tua, kita harus berbuat baik dalam segala hal yang mencakup suatu yang menggembirakan dan disenangi. Takbersikap sombong pada keduanya maupun pada sanak kerabat.
3. QS Luqman : 14
"Dan kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada orangtuamu. Hanya kepada Aku kembalimu."
Itulah sebab mengapa 'surga berada dibawah telapak kaki ibu.'
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id, telah mengabarkan kepada kami Bahz bin Hakim, telah menceritakan kepadaku bapakku dari kakekku ia berkata; Aku bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah yang lebih berhak aku pergauli dengan baik?" beliau menjawab: "Ibumu." Kutanyakan lagi, "Lalu siapa lagi?" beliau menjawab: "Ibumu."Â Aku bertanya lagi, "Siapakah lagi?" beliau menjawab: "Ibumu."Â Aku bertanya lagi, "Siapakah lagi?" " beliau baru menjawab: "Kemudian barulah bapakmu, kemudian kerabat yang paling terdekat yang terdekat."Â (Hadist tentang Berbakti Kepada Ayah-Ibu, Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 1819 - Kitab Berbakti dan menyambung silaturrahim)
4. QS Luqman : 15
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
Inilah sistem pendidikan anak yang diberikan kepada Luqman, seorang yang sholeh, yang menjadi suri tauladan bagi kita, pendidikan sangat mendasar dengan urutan yang sangat teliti mencakup semua hal yang utama. Pendidikan dari masalah akidah atau keimanan agar tidak tercampur dengan syirik. Sebab, sebaik apapun akhlak dan sebanyak apapun amal saleh, jika akidah belum bersih dari syirik, maka tidak akan bermanfaat di akhirat kelak.
Setelah akidah bersih, mengajarkan berbuat baik dan taat kepada kedua orang tua adalah syariat dari Allah. Namun, ketaatan ini dibatasi selama tidak maksiat pada Allah, karena jalan hidup yang ditempuh haruslah yang menyampaikan kepada Allah. Â
5. QS. Al-An'am : 151
"Katakanlah (Muhammad), "Marilah aku bacakan apa yang diharamkan Tuhan kepadamu. Jangan mempersekutukan-Nya dengan apa pun, berbuat baik kepada ibu bapak, janganlah membunuh anak-anakmu karena miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka; janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi, janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu mengerti."