Pembaca Kompasiana yang senantiasa sehat dan bugar,
Muhasabah merupakan salah satu cara evaluasi dan membersihkan diri sendiri dari kesalahan-kesalahan yang mungkin telah diperbuat. Merenungkan apa-apa yang telah kita lakukan, introspeksi diri agar kita berkaca dari pengalaman untuk tidak mengulang kesalahan di masa lalu.
Hal ini yang sebaiknya kita lakukan setiap hari, agar hari hari harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus pula lebih baik lagi daripada hari ini.Â
Untuk memotivasi diri, biasanya saya mengikuti kajian atau tausiyah, baik melalui daring atau luring. Kadang juga memutar dan menyimak rekaman lama, sebagai pengingat diri pribadi. Takhanya itu, melalui lagu-lagu yang penuh makna, sembari melakukan aktivitas rumah tangga, saya berusaha meresapi dan memaknai nasehat yang terkandung di dalamnya.
Beberapa lagu favorit saya selama ramadan ini, saya putar berulang menemani persiapan buka puasa diantaranya:
Suara parau yang khas dari Bangun Sugito, lebih dikenal dengan Bang Gito Rollies, berkolaborasi dengan Opick, sangat syahdu melantunkan lirik-liriknya. Sebuah lagu yang berisikan kepasrahan total dan meyakini bahwa hanya Allah-lah tempat bersandar, mengadu, berharap, pertolongan segala apapun. Pula perwujudan kesaksian tauhid. Keyakinan dan percaya bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya.
Cukup bagiku Allah, segalanya bagiku.
Dihatiku ini penuh berisi, segala tentang Allah.
Kepada Nabi Muhammad, tercurah shalawat Allah.
Tiada Tuhan selain Allah, cukup bagiku Allah
Bagi saya pribadi, lagu ini mengantar oada perenungan bahwa tiada daya dan upaya kita selain Allah yang mencukupkan segala apa-apa kebutuhan kita. Dia-lah yang menggenapkan segala kekurangan. Pemilik segala isi langit dan bumi. Pula Allah mengajarkan dan memerintahkan kepada seluruh makhluk agar bersahalawat atas Nabi. Maka taklupa setiap harinya berdzikir mengingat kepada-Nya.
2. Ketika  Tangan dan Kaki Berkata
Siapa yang takkenal dengan lagu ini? In syaa Allah, para pembaca kompasiana pun hafal, paham sejarah terciotanya lagu, yang demikian indah lirik dari Taufiq Islamil dan didendangkan dengan penuh khusyu oleh Chrisye.
Lagu ini bahkan saya jadikan dering nada alarm, agar saya menggugah diri untuk menegakkan sholat malam. Motivasinya agar saya tak tertidur kembali ketika menikmati alunannya, tetapi benar-benar meresapi, kesempatan kapan lagi untuk berasyik-masyuk dengan Allah di setiap waktu, bahkan Ia menghadirkan diri-Nya pada sepertiga malam. Bekal apa yang sekiranya saya bawa selain amalan baik? Sedangkan yang kelak bersaksi mengatakan semua itu adalah tubuh saya yang fana ini kelak di hadapan Allah.
Berkata tangan kita, Apa yang telah dilakukannya.
Berkata kaki lita, Ke mana saja dia melangkahnya.
Tudak tahu kita, bila harinya, tanggung jawab tiba
3. Ya, Rasulullaah
Lagu ini sering membuat saya menangis tersedu, bila mengingat kerinduan menuju Baitullah, mendengar cerita kawan-kawan yang telah berumrah dan berhaji, atau ketika membaca sirah nabawiyah (sejarah kehidupan Nabi). Penyemangat dan doa agar Allah perkenankan kami menuju tanah suci, berziarah ke makam Nabi dan para sahabat. Lirik berisi cinta dan kasih sayang Rasul yang kelak memberikan syafaat bagi umat-Nya.
Versi yang saya suka adalah lantunan musik akustik dengan lantunan dari Siti Nurhaliza.
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Kerna pancaran ketenanganmu
4. Â Peristiwa Subuh
Tembang ini dilantunkan duet antara Fadly dan Nina, mengisahkan bagaimana dahsyatnya keagungan Allah dengan Waktu Subuh-Nya, dimana para malaikat menyaksikan, mencatat dan melaporkan segala amal perbuatan manusia kepada Sang Pencipta. Alunan musiknya yang cukup menggugah semangat, menyuntik energi baru di setiap menyambut hari. Itulah sebabnya, saya menyukai SEMANGAT PAGI di keadaan apapun.
Ayo bangunlah
Tunaikan perintah Allah
Bersujud mengharap keampunan-Nya
Bersyukurlah, bangkitlah segera
Moga mendapat keridhoan-Nya
Begitulah peristiwa di subuh hari
Setiap pagi, setiap hari
5. Subhanallah
Tembang lawas yang dilantunkan oleh alm.Ustadz Jefri al Buchori ini, tetaplah menjadi favorit saya dikala melakukan aktivitas di rumah atau perjalanan berkendara. Berisikan dzikir, mengagungkan Allah dan senantiasa mengingat-Nya dalam keadaan sakit atau bugar, sedih dan bahagia, apapun perasaan yang saya alami. Rasa tenang dan damai menyelimuti, ketika melantunkan lagu ini.Â
Subhanallah, Walhamdulillah Wala Ilaha Illallah, Wallahu Akbar. Wala Haula Wala QuwwataIlla Billahil Aliyyil Adzim
Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dan Allah Maha Besar dan tiada daya dan upaya melainkan hanya milik Allah.
6. Satu Rindu
Lagu ini mewakili kerinduan saya kepada orangtua, meski liriknya lebih ditujukan kepada Ibu, sosok yang akan terus dikenang dan dirindui. Karena kita lahir dari rahimnya atas kasih sayang Allah. Namun, tetaplah saya tetaplah merindui keduanya.Â
Apalagi di saat ramadan seperti ini, kenangan kebersaman bersama keluarga pastilah menyelimuti diri kita masing-masing, dengan segala nostalgia yang penuh haru biru. Dilantunkan dengan sepenuh rindu oleh Opick dan Amanda, lagu ini takkan lekang oleh waktu.
Allah, izinkanlah aku
Bahagiakan dia
Meski dia telah jauh
Biarkanlah aku
Berarti untuk dirinya
7. Sedekah
Lagu dengan iringan musik yang cukup rancak, mengalirkan bahagia dan semangat untuk berbuat kebaikan yang lebih dan lebih lagi. Berbagi kepada sesama, bersedekah takakan membuat kita kurang harta, malah bertambah dan terus bertambah, sesuai janji Allah kepada insan yang beriman akan pahala yang diberikan-Nya.Â
Mengingat pula bulan Ramadan adalah bulan oenuh berkah dengan berlipatnya pahala, maka semangat berlomba-lomba dalam kebaikan, makin terasa dengan suguhan lagu ini.
takkan berkurang, harta yang bersedekah
akan bertambah, akan bertambah
Allah Maha Kaya, yang Maha Pemurah
yang akan mengganti dan membalasnya
Demikianlah, deretan tembang favorit saya selama ramadan yang pula menjadi muhasabah setiap waktunya.Â
Mari kita tetap jaga dan luruskan niat dalam menjalankan ibadah ini. Semoga lancar dan maksimal hingga lebaran tiba. Pun semangat ramadan akan terus mewarnai sebelas bulan berikutnya dalam kehodupan kita, aamiin.
Salam hangat, salam sehat.
Selamat bersenandung dengan tembang favorit ramadan!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H