Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

[Ramadan Penuh Hikmah]: Empat Target Utama Selama Bulan Ramadan

20 April 2021   17:55 Diperbarui: 20 April 2021   17:57 2019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.freepik.com

Pembaca Kompasiana yang berbahagia,

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, hari ini dalam keadaan sehat wal afiat, kita masih bersama-sama menjalani puasa ibadah di Bulan Ramadan hingga hari kedelapan, dan in syaa Allah malam ini memasuki hari kesembilan. Mudah-mudahan Allah berikan kita panjang umur sehingga berharap dapat terus membersamai bulan penuh berkah ini dengan sempurna hingga Idul firri nanti, mengisinya dengan ibadah yang benar dan maksimal, aamiin.

Pembaca sekalian, kali ini saya ingin berbagi tentang target utama ramadan, sebuah rangkuman tausiyah bersama Ustadz Fathuddin Ja'far, MA (Pembina Komunitas Tadabbur Quran -Kontaq) yang disampaikannya pada hari kedua bulan Ramadan di Masjid Darussalam, Kota Wisata Cibubur, Jawab Barat. Alhamdulillah, grup whatsapp Kontaq yang saya ikuti, berkenan berbagi video tausiyah tersebut kepada kami.

***
Pernahkah kita bertanya pada diri, Mengapa Allah ciptakan bulan ramadan?

Satu bulan penuh dengan berbagai macam kegiatan ibadah, siang dan malam, yang hampir tidak ada ibadah dalam Islam yang seperti demikian. Setiap harinya ummat islam shalat lima waktu dalam waktu sepuluh atau lima belas menit saat mendirikannya, sepanjang hari berpuasa dan malamnya menegakkan shalat malam (tarawih), dan ibadah lainnya seperti bersedekah, tilawah, menghadiri kajian, dan lain sebagainya.

Apabila kita telusuri ayat-ayat Alquran dan riwayat dari hadist-hadist Rasulullaah SAW tentang bulan Ramadan, minimal ada empat target besar yang telah Allah dan Rasulullah rancang bagi ummat-Nya yang beriman, yang seharusnya dicapai dalam bulan penuh kemenangan ini. 

Makanya Ramadan diulang-ulang setiap tahun, meskipun merupakan puasa wajib. Berbeda dengan ibadah haji, yang kewajibannya hanya satu kali dilakukan bagi yang mampu. Jika masih mampu melakukannya, maka haji kedua dan seterusnya adalah sunnah baginya. 

Nah, maksud adanya bulan Ramadan yang berulang-ulang setiap tahunnya, agar bagi yang belum maksimal melakukan ibadah di tahun lalu, ada harapan bisa melakukannya kembali tahun ini dan berikutnya, jika Allah sampaikan umur kita kepada ramadan.

Pembinaan ibadah di bulan Ramadan, memang strukturnya dilakukan selangkah demi selangkah, makanya kita bertemu ramadan berkali-kali, tergantung jatah umur yang Allah berikan kepada kita.

Apabila kita tahu tentang besarnya sesuatu, agungnya sesuatu, mulianya sesuatu, maka kita akan menargetnya untuk melalukan terhadap sesuatu itu juga besar dan penuh semangat. Jika targetnya kecil, maka usaha yang dilakukan juga kecil. Pun, sebaliknya.

Berdasarkan penelusuran ayat-ayat Alquran dan hadist, terdapat empat target utama yang sangat besar, yang Allah rancang dan Rasulullah ajarkan dan contohkan dalam melaksanakan ibadah di bulan ini. Jika lima target ini dilaksanakan dengan baik dan penuh keyakinan, in syaa Allah akan berubah gaya ramadan kita dari yang sebelumnya. Dengan harapan, kita menjadi manusia yang makin beriman dan bertaqwa, sukses di dunia dan akhirat. 

Jangan sampai kita gagal meraih pahala dalam segala kebaikan-kebaikan di bulan ramadan, yang mana setan bun dibelenggu, pintu surga di buka, pintu neraka di tutup. Maka harus kita manfaatkan sebaiknya-baik bulan ini. Kalaulah sampai gagal, bagaimana dengan bulan-bukan di luar itu?


***

Berikut empat target utama yang harus tercapai:


Target pertama, adalah mendapat ampunan dari Allah SWT.
Mengapa mengharap ampunan dari-Nya? Karena manusia adalah tempatnya dosa, salah, luput, alpa dan khilaf.

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni." (Hadits Shahih Muslim No. 1266 - Kitab Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar)

Tentulah target ampunan merupakan hal yang paling utama kita harapkan, bukan makan kenyang berbuka bersama, bukan pula baju atau kendaraan baru, bukan jua urusan bisa mudik. Maka target mengisi amalam ibadah dengan mengharap ampunan Allah adalah sangat penting.

Bahkan Rasullullaah SAW bersabada: "Celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 3468 - Kitab Do'a).

Artinya adalah merugilah kita apabila telah masuk bulan Ramadan, bulan tersebut menjumpai kita selama sebulan penuh, namun hingga bulan tersebut berlalu, kita belum mendapatkan ampunan dari Allah.

Selain itu, ampunan Allah juga hadir di malam yang istimewa di bulan penuh rahmat ini, yaitu lailatul qadar, pada malam-malam sepuluh hari terakhir.

"Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul Qadar di bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu." (Hadits Sunan An-Nasa'i No. 2166 - Kitab Puasa).

Rasulullah saja sebagai manusia pilihan Allah, yang telah mendapatkan ampuna dosa, senantiasa memohon ampunan-Nya, beristighfar beberapa ratus kali dalam sehari, menegakkan puasa sunnah dan ibadah lainnya. Itulah bentuk kesyukuran beliau atas rahmat dan kasih sayang yang telah Allah berikan. 

Lalu bagaimana dengan kita?

Maka, seringlah kita membaca doa:

Allahumma Innaka Afuwwun Kariim Tukhibbul Afwa Fa'fuanni
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yang Maha Mulia.

Allohumma inna Nas'aluka Ridhoka wal Jannah wa Na'udzhubika min Sakhotika wannaar
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan siksa neraka.

Yakinlah bahwa puasa itu bukanlah beban, melainkan justru sebagai tanda kesyukuran kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Jika masih terasa menjadi beban dalam menegakkan qiyamul lai1l dan ibadah tambahan lainnya, maka kita harus tingkatkan keimanan agar target mendapatkan ampunan bisa tercapai.

Target kedua, agar menjadi orang yang bertaqwa, artinya menjadikan diri kita menjadi orang yang taat kepada Allah atas segala hal, perintah-Nya dilaksanakan dan larangan-Nya ditinggalkan atau dijauhi. Allah memanggil dan memerintahkan orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadan sesuai firmannya pada Surah Al-Baqarah ayat 183 sebagaimana juga kepada kaum sebelum kita, agar kita menjadi orang yang bertaqwa.


Target ketiga, agar kita meraih hidayah dan keberkahan Alquran. Inilah satu-satunya nama bulan yang disebut di dalam Alquran, karena Alquran diturunkan pada bulan Ramadan yang mulia ini. Sehingga terdapat hubungan yang kuat antara Ramadan dengan Alquran. Diutuslah seorang hamba bernama Muhammad SAW yang menyampaikan risalah-Nya dengan mukjizat Alquran tersebut, hidupnya penuh berkah dan menyebarkan / memberikan keberkahan bagi orang lain. 

Turunnya Alquran menjadi lailatul mubarakah (malam yang penuh berkah), diturunkan melalui Malaikat terbaik, yang termulia, yaitu Jibril a.s.

Mari kita 'turunkan' Alquran kepada diri masing-masing, maka in syaa Allah kehidupan kita menjadi berkah, petunjuk bagi kehidupan, pedoman tentang apa-apa yang boleh dan takboleh kita lakukan. Meski isi dunia mengatakan boleh lakukan apa saja, tidak demikian bagi orang-orang yang berpedoman pada petunjuk Allah. Itulah hidayah Alquran. Bukan hanya sekedar dibaca dari mulut hingga tenggorokan kering, tapi juga menghayati, mememahami, mentadabburinya.  Allah menggabungkan, mensinergikan bulan Ramadan, ada Alquran, ada Qiyam (menegakkan ibadah) dan ada shiyam (puasa), serta ibadah lainnya.


Target keempat, agar kita masuk surga. Ya, semua kita menginginkan dan bercita-cita masuk dalam surga-Nya.

Telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib Muhammad bin 'Ala' bin Kuraib telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 'Ayasy dari A'masy dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dia berkata, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: " Pada malam pertama bulan Ramadlan syetan-syetan dan jin-jin yang jahat dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satupun pintu yang terbuka dan pintu-pintu surga dibuka, tidak ada satupun pintu yang tertutup, serta seorang penyeru menyeru, wahai yang mengharapkan kebaikan bersegeralah (kepada ketaatan), wahai yang mengharapkan keburukan/maksiat berhentilah, Allah memiliki hamba-hamba yang selamat dari api neraka pada setiap malam di bulan Ramadlan". (perawi) berkata, dalam bab ini (ada juga riwayat -pent) dari Abdurrahman bin 'Auf dan Ibnu Ma'ud serta Salman. (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 618 - Kitab Puasa)

Seusai yang disampaikan hadist tersebut, bahwa kejadian setan dan jin jahat dibelenggu, pintu neraka ditutup dan tak satupun terbuka, pintu surga dibuka, hanya istimewa terjadi bulan Ramadan.

Apabila kita mengharapkan kebaikan, maka bersegeralah pada ketaatan. Dengan melaksanakan kebaikan tersebut di bulan Ramadan, segala amal dilipatgandakan pun juga hanya ada di bulan suci tersebut. Saatnya kita sekarang tancap gas sesuai apa yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk melakukannya, seperti mendirikan tarawih, berinfaq, sedekah, berbagi makan berbuka puasa, taddarus quran (mengaji), i'tikaf di sepuluh harinterakhir, dan sebagainya.

Demikianlah seruan Allah kepada para pencari kebaikan agar segera datang pada-Nya, kepada Nabi-Nya, kepada risalah-Nya, untuk mendapatkn ampunan, rahmat dan keberkahan hidup, in syaa Allah.

***

Selamat berbuka puasa, jaga kesehatan selalu!

Sumber: Tausiyah Ustadz Fathuddin ja'Far, M.A di Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur melalui pembagian video di Grup Komunitas Tadabbur Quran.

Referensi: 1, 2, 3 dan 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun