Berikut empat target utama yang harus tercapai:
Target pertama, adalah mendapat ampunan dari Allah SWT.
Mengapa mengharap ampunan dari-Nya? Karena manusia adalah tempatnya dosa, salah, luput, alpa dan khilaf.
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Ibnu Syihab dari Humaid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang menunaikan shalat pada malam bulan Ramadlan (shalat tarawih) dengan penuh keimanan dan mengharap (pahala dari Allah), maka dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni."Â (Hadits Shahih Muslim No. 1266 - Kitab Shalatnya musafir dan penjelasan tentang qashar)
Tentulah target ampunan merupakan hal yang paling utama kita harapkan, bukan makan kenyang berbuka bersama, bukan pula baju atau kendaraan baru, bukan jua urusan bisa mudik. Maka target mengisi amalam ibadah dengan mengharap ampunan Allah adalah sangat penting.
Bahkan Rasullullaah SAW bersabada: "Celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan, (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 3468 - Kitab Do'a).
Artinya adalah merugilah kita apabila telah masuk bulan Ramadan, bulan tersebut menjumpai kita selama sebulan penuh, namun hingga bulan tersebut berlalu, kita belum mendapatkan ampunan dari Allah.
Selain itu, ampunan Allah juga hadir di malam yang istimewa di bulan penuh rahmat ini, yaitu lailatul qadar, pada malam-malam sepuluh hari terakhir.
"Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada malam lailatul Qadar di bulan Ramadlan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dari dosanya yang telah berlalu."Â (Hadits Sunan An-Nasa'i No. 2166 - Kitab Puasa).
Rasulullah saja sebagai manusia pilihan Allah, yang telah mendapatkan ampuna dosa, senantiasa memohon ampunan-Nya, beristighfar beberapa ratus kali dalam sehari, menegakkan puasa sunnah dan ibadah lainnya. Itulah bentuk kesyukuran beliau atas rahmat dan kasih sayang yang telah Allah berikan.Â
Lalu bagaimana dengan kita?
Maka, seringlah kita membaca doa:
Allahumma Innaka Afuwwun Kariim Tukhibbul Afwa Fa'fuanni
Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yang Maha Mulia.Allohumma inna Nas'aluka Ridhoka wal Jannah wa Na'udzhubika min Sakhotika wannaar
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridhoan-Mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan siksa neraka.
Yakinlah bahwa puasa itu bukanlah beban, melainkan justru sebagai tanda kesyukuran kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya. Jika masih terasa menjadi beban dalam menegakkan qiyamul lai1l dan ibadah tambahan lainnya, maka kita harus tingkatkan keimanan agar target mendapatkan ampunan bisa tercapai.
Target kedua, agar menjadi orang yang bertaqwa, artinya menjadikan diri kita menjadi orang yang taat kepada Allah atas segala hal, perintah-Nya dilaksanakan dan larangan-Nya ditinggalkan atau dijauhi. Allah memanggil dan memerintahkan orang-orang yang beriman untuk melaksanakan puasa di bulan Ramadan sesuai firmannya pada Surah Al-Baqarah ayat 183Â sebagaimana juga kepada kaum sebelum kita, agar kita menjadi orang yang bertaqwa.