Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ayah, Guru Musik dan Laguku

17 Maret 2021   20:25 Diperbarui: 17 Maret 2021   20:41 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entahlah, apakah anak milenial mengenal lagu-lagu era tersebut, yang mana seringkali dinyanyikan, diperdengarkan dan dilombakan? Yang jelas, jika perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia berlangsung, saya selalu antusias ikut bernyanyi di depan televisi, seakan mengikuti langsung di Istana Negara, berjajar di antara peserta Paduan Suara Gita Bahana Nusantara. 

Tigapuluh delapan tahun telah berlalu tanpa kehadirannya. Namun jiwa seni beliau mengalir pada kami anak-anaknya. Saat rindu melanda, inilah lagu andalan saya yang nyanyikan untuk mengenangnya. Baik dalam lirih suara berteman bantal guling dan isak airmata atau dalam lantang suara dengan syahdu dan hidmat.

Di mana, akan ku cari
Aku menangis seorang diri
Hatiku slalu ingin bertemu
Untukmu aku bernyayi.

Untuk ayah tercinta, aku ingin bernyanyi.
Walau air mata, di pipiku
Ayah dengarkanlah! Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi

Lihatlah, hari berganti
Namun tiada seindah dulu
Datanglah, aku ingin bertemu
Untukmu, aku bernyanyi

Untuk ayah tercinta. Aku ingin bernyanyi
Walau air mata di pipiku
Ayah dengarkanlah! Aku ingin berjumpa
Walau hanya dalam mimpi 

(Lagu Ayah - Rinto Harahap)

Doa terbaik untuk Bapak, jua Ibu. Saya yakin mereka berdua di surga bahagia. Izinkan ananda menjadi anak yang sholehah untuk kalian berdua, senantiasa mengalirkan doa hingga tutup usia menyusulmu kelak. Kabulkan ya, Allah.

Aamiin.

***

Referensi lirik lagu: kapanlagi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun