Jalanan lengang jadi teman malam seperjalanan,
terseok langkah menapaki tepi aspal yang kering nan berdebu,
iseng menendang kaleng kosong, digelandang,
bunyi kelontang ibarat musik pengantar pulang.
Tengadah wajah menatap langit yang tertutup dedaunan, rembulan pucat mengintip, meledek pada mimik muka sayu, 'rupanya kau sedang kehilangan pujaan', duga rembulan.
'Aaah!! Sok tahu, kau!!' Jerit batin pemuda layu.
Masih terseok langkah gontai,
Semangat hidup seakan kabur dari jiwanya.
Entah melayang kemana.
Yang dirasa hanya hampa, kosong, takberdaya.