Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bercumbu pada Harapan dan Cita-cita

12 Februari 2021   12:28 Diperbarui: 12 Februari 2021   12:57 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar: https://www.kuow.org

Demikian juga saat ini, Mon.

Berpisah memang menyakitkan, tapi jangan kau rasa hingga seakan dunia runtuh bersama impianmu. Kau tak sendiri, sayang. Kelak, Allah pertemukan jodoh, menggantikan yang lebih baik lagi sebagai imammu.

Aku hanya bisa mengatakan, seperti yang pernah kau ucapkan, saat kita berpelukan dan saling menasehati dalam kebaikan untuk kita berdiri tegar, agar berdamai dengan masa lalu. Ya, berdamai pada masa yang tak mengenakkan untuk dikenang.

Biarkan Mas Yan pergi dari hidupmu, meski ia tetap ayah dari anak-anakmu. Ia akan senantiasa lekat pada mereka. Tetaplah bersilaturahim dengan baik dengan batas status yang telah kalian miliki saat ini. Tetaplah menjadi orangtua panutan bagi mereka, Mon.

Namun, jangan pula kau menutup diri dari cinta yang hadir dan menyemai benihnya di hatimu. Lagi-lagi, yakinlah bahwa Allah memberikan yang terbaik. Meski episode hidup kita takseindah Cinderela. Hai, bukankah dia bisa happy everafter bersama sang pangeran juga karena ujian yang bertubi-tubi?

Senyumlah, Mona. Jangan urai lagi airmata.

Simpan saja untuk kebahagiaan di akad kedua. Ahay!

Doaku menyertai, bercumbulah selalu pada harapan dan cita-cita. 

Mon, sampaikan salamku untuk Fajar, Sukma dan Intan, ya.

Maaf, Tante Nash belum bisa ajak jalan-jalan seperti dulu. Kelak ada kesempatan berlibur, segera aku berkunjung, ya.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

Dari Nash, sahabatmu di baris kedua.

***

Nama tertera adalah fiktif belaka, imaji penulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun