Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dahsyatnya Silaturahim, Memperluas Rezeki

7 Februari 2021   17:13 Diperbarui: 7 Februari 2021   18:05 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menerima tamu (iluustrasi gambar: suara.com)

Mengutip dari KBBI Daring, kata yang baku dari silaturahim adalah silaturahmi yang artinya tali persahabatan (persaudaraan). Namun, judul di atas saya ambilkan dari Bahasa Arab, yang merupakan serapan kata dari silah-ar- rahim.

Silaturahim terdiri dari dua unsur kata, yaitu "silah" dan "ar-rahim". Akar kata "silah" beradal dari kata "wasilah" yang berarti menyambungkan dua unsur. Sementara "rahim" berarti rahim sebagaimana yang dikenal dalam bahasa Indonesia yaitu rahim dalam perut ibu. Kata "rahim" dalam "silaturahim" berarti menyambungkan hubungan kekeluargaan dan kekerabatan.

Secara terminologi silaturahim dapat diartikan, berinteraksi dan bertemu dengan sanak saudara dan karib kerabat untuk bisa saling membantu dan mempererat hubungan kekerabatan.
(Sumber: Wikishia )

Sedangkan arti rezeki, menurut KBBI Daring: merupakan segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah penghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan.

Saya pribadi berprinsip dan percaya bahwa rezeki yang baik datangnya dari pergaulan yang baik. Dan pergaulan yang baik mendatangkan rezeki yang baik.

Dahsyatnya silaturahim ini, disampaikan dalam beberapa hadist bahwa dengan bersilaturahim bisa memperbanyak rezeki. Tentu saja rezeki ini bisa bersifat langsung ataupun efek yang taklangsung. Satu di antara hadist menyebutkan:

"Barangsiapa yang senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi." (HR. Bukhari -- Muslim No.1657 Kitab Adab Sopan Santun Hubungan Silaturahmi, Taat Bakti; Bab: Silaturahmi dan Haram Memutuskan Rahim).

Diluaskannya rezeki mendatangkan kenikmatan pada manusia. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat ilmu, nikmat belajar, nikmat bertetangga, nikmat bekerja dan lain sebagainya.

Umur kita dipanjangkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala karena silaturahim. Meski kita telah tiada nantinya, nama kita tetap disebut dan dibicarakan karena tersemat pada anak cucu kita.

Oh, ini si fulan, anaknya fulana, ya? donatur tetap yang sering hadir di acara galang dana di yayasan kami?

Tentu Anda sering mendengar sapaan seperti ini kala datang berkunjung ke kerabat atau tempat-tempat yang biasa dikunjungi orangtua ketika melakukan aksi berbagi?

In syaa Allah demikianlah salah satu maksud dipanjangkan umur oleh Allah SWT.

Dalam Q.S.An Nisa ayat 36 Allah berfirman, "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri"

Dicantumkannya ayat tentang silaturahim berdampingan dengan perintah menyembah Allah, membuat kita memahami bahwa silaturahim adalah hal yang sangat penting dalam Islam. Siapa saja yang mengaku beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah untuk menjaga kegiatan ini dalam kelaurga dan masyarakat.

Mari jadikan silaturahim ini menjadi jadwal rutin kegiatan kita. Baik harian bersapa dengan tetangga, pekanan mengunjungi keluarga dekat atau sahabat, dua pekanan ke rumah guru atau tempat Anda menjadi donatur, atau sebulan sekali berkunjung pada saudara ayah dan ibu kita yang bisa jadi berada di luar kota.

Di masa pandemi seperti ini, kita masih tetap bisa melakukannya melalui media sosial, video call atau zoom meeting dengan keluarga besar dan komunitas yang kita ikuti. In syaa Allah, Allah mampukan kita bertemu dalam suasana lebih menggembirakan dan mengharukan saat berlebaran misalnya, atau acara lainnya dengan tetap mengutamakan protokol kesehatan.

Lebih-lebih kelak kita akan berjumpa dengan orang-orang tercinta dan terdekat di hati kita di syurga Jannah-Nya.  Aamiin.

Jaga selalu kesehatan, 

bersyukur selalu dengan keadaan. 

Pasang senyum dan berbahagialah.

***

Artikel pernah tayang pada akun penulis di laman nules.co dengan sedikit tambahan. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun