Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Guruku Keren, Guruku Beken

30 Januari 2021   17:23 Diperbarui: 30 Januari 2021   18:18 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah sumringah saat mendapat komentar bagus pada sebuah unggahan tulisan (ilustrasi gambar https://www.bareksa.com)

Assalamu'alaikum, Diary.

'Met sore, sayang!

Hayooo, sudah nungguin aku dari tadi, ya.

Sini, duduklah di depanku. Telah kusiapkan cerita, obrolan seru dari sebuah grup whatsapp. 

Ry, sudah hampir satu setengah bulan, aku belajar tentang kepenulisan bersama Komunitas Penulis Berbalas (KPB) dan Khrisna Pabichara (KP). Aku memanggilnya 'Pak Guru'.

Mendapatkan ilmu dari kawan-kawan dan bimbingan dari beliau, membuatku terus semangat menulis, Ry. Mencoba dan terus mencoba menulis apa yang bisa kutuangkan di laman akun kompasianaku. Kulakukan dengan senang hati dan ringan tangan.

Diary, jika tulisanku dapat label PILIHAN, girang bukan main. Pas gak dapat label, paling hanya terhenyak, tapi harus tetep tersenyum. Toh, aku sudah berusaha menulis sebisa dan semampuku. Harus jaga semangat, kembali pada tujuanku menulis, yaitu bermanfaat bagi banyak pembaca yang mampir di unggahanku.

Nah, Pak Guru juga mengingatkanku. Pada satu unggahan artikel, beliau bilang:

MENULISLAH, tidak peduli tulisanmu bagus atau jelek terus saja menulis. Jika tiba waktunya yang jelek dapat berubah menjadi bagus. Menulislah, tidak peduli tulisanmu keliru atau tepat. Mereka yang tidak pernah keliru tidak akan mengenal cara dan makna memperbaiki.

Tentu saja pesan Pak Guru membuatku suka cita untuk terus menulis, Ry. Termasuk nulis beginian, nih. Iya, cerita sama kamu. Ih, sebentar, aku cium kamu ya, Ry! 

Barusan beliau juga bilang begini, Ry:

Ada lima kata yang kerap saya pakai.
1. Keren.
2. Mantap.
3. Asyik.
4. Apik.
5. Dahsyat.

Untuk yang menyentuh emosi, saya pakai:
1. Uhuk.
2. Aih.
3. Aha!

Urutan bagusnya dari nomor terendah ke tertinggi. Kalau ada yang saya komentari keren, menurut saya masih sekadar keren.

Wah, tetiba aku langsung buka, tuh, Ry, daftar komentar yang pernah beliau daratkan di artikel-artikelku!

Ternyata, selama bulan Januari ini, beliau memberikan rating pada beberapa artikel dan membubuhkan komentar seperti 'apik', 'keren', 'asyik' dan 'maknyuus'. Aseeeeeeek.

Khusus 'maknyuss', itu murni komentar Pak Guru pada artikel masakanku, Ry.

Eh, kau percaya aku bisa masak, kan?

Aku gak berbagi resep masak denganmu, Ry. Mending aku curhat yang beginian, yang bikin hepi. Ya, kala-kala tentang kesedihan, kamu gak keberatan juga, kan?

Diary, sejalan dengan nasihat Pak Guru, apapun hasil tulisanku, aku harus:

"Tetap bersemangat, Bu Siska. Anggap label itu bonus. Seperti petani tanam padi dapat ikan juga."

Ya, tulisanku seyogyanya menanamkan kebaikan dan kebermanfaatan bagi pembaca. Bukan sekedar asal, bukan sekedar khayal. Apalagi nge-gombal. Ya, tho?

Sekali unggah, Bismillaah bermanfaat. Dapat label dari admin K, itulah bonus, dapat ikan. Hehehe

Ry, aku kok jadi inget zaman main di sawah saat di kampung, ya? Pas sok coba bantu Bu Tani menancapkan bibit padi di ladang basah, eh, emang ada ikannya. 

Yo, wes, sudah sore, Ry. Pamit dulu, ya. Mari doa bersama buat kesehatan beliau khususnya dan kawan kompasianers semua. Agar aku dan mereka terus berbagi cerita menarik, unik dan inspiratif buat pembaca. Aamiin.

Wassalamu'alaikum, Diary.
Dambaku, kita mesra selalu. Jumpa esok, sayang!

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun