Tentu saja pesan Pak Guru membuatku suka cita untuk terus menulis, Ry. Termasuk nulis beginian, nih. Iya, cerita sama kamu. Ih, sebentar, aku cium kamu ya, Ry!Â
Barusan beliau juga bilang begini, Ry:
Ada lima kata yang kerap saya pakai.
1. Keren.
2. Mantap.
3. Asyik.
4. Apik.
5. Dahsyat.Untuk yang menyentuh emosi, saya pakai:
1. Uhuk.
2. Aih.
3. Aha!
Urutan bagusnya dari nomor terendah ke tertinggi. Kalau ada yang saya komentari keren, menurut saya masih sekadar keren.
Wah, tetiba aku langsung buka, tuh, Ry, daftar komentar yang pernah beliau daratkan di artikel-artikelku!
Ternyata, selama bulan Januari ini, beliau memberikan rating pada beberapa artikel dan membubuhkan komentar seperti 'apik', 'keren', 'asyik' dan 'maknyuus'. Aseeeeeeek.
Khusus 'maknyuss', itu murni komentar Pak Guru pada artikel masakanku, Ry.
Eh, kau percaya aku bisa masak, kan?
Aku gak berbagi resep masak denganmu, Ry. Mending aku curhat yang beginian, yang bikin hepi. Ya, kala-kala tentang kesedihan, kamu gak keberatan juga, kan?
Diary, sejalan dengan nasihat Pak Guru, apapun hasil tulisanku, aku harus: