Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbalas Sapa Mengantarkanku Mengenal Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina

3 Januari 2021   13:19 Diperbarui: 3 Januari 2021   13:26 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya, lagi-lagi menyampaikan, bahwa kehadiran seorang Siska Artati di Kompasiana masih 'kemarin sore'. Boleh di bilang 'anak ingusan', meski sedang tidak pilek, demam, bersin, atau batuk-batuk. 

Dalam rangka menyalurkan hobi, mengasah kemampuan dan ketrampilan, mengaplikasikan belajar penulisan dari para mentor dan guru, maka saya memberanikan diri untuk mengunggahnya di laman ini.

Alhamdulillah, mendapat respon yang baik dari para kompasianer. Dari mereka lah, saya juga belajar mengenal seluk-beluk kompasiana. Membaca artikelnya, berkenalan, bertukar sapa, saling mendoakan. Menyenangkan sekali.

Tak dinyana, hadir Bunda Roselina pada unggahan artikel saya yang ke-5 pada kolom komentar. Itulah pertama kali saya tahu bahwa beliau adalah 'ibu' dari para penulis di beyond blogging ini. Senang bukan main! Merasa mendapat kehormatan, beliau berkenan mampir pada unggahan saya yang pendatang baru.

Sebenarnya saya mulai membaca artikel beliau sejak petama mengenal Kompasiana pada Oktober 2020, yang mana tulisan Bunda Roselima selalu tampil pada Nilai Terbanyak, Artikel Baru, Headline, atau Terpopuler. Lambat laun, saya mengusahakan hadir menyimak unggahannya.

Tangkapan Layar, dok.pri. Siska Artati
Tangkapan Layar, dok.pri. Siska Artati

Tambah seneng lagi, kali ini Pak Tjiptadinata Effendi -'bapak' bagi para penulis di Kompasiana- turut serta membubuhkan komentar pertamanya pada artikel saya yang ke-11, berupa Puisi, bersamaan dengan sapaan dari Bunda Roselina. Double happy! Mengapa? Karena saya berusaha paham bahwa dengan kesibukan dan pembagian waktu beliau berdua yang cukup padat, berkenan menyempatkan diri membaca unggahan tulisan kita. 

Menurut saya, itu merupakan kehormatan bagi semua yang baru nyemplung di Kompasiana. Saya rasa kawan-kawan sesama kompasianer juga setuju, meski sudah malang melintang di sini.

Pada peringatan ulang tahun perkawinan yang ke-56 dari pasangan sejoli yang romantis ini, penawaran untuk menerbitkan sebuah buku bersama kompasianers, tentu tak ditampik. Saya yang masih 'seumur jagung' pun, berhasrat mengajukan diri. Sebagai bentuk silaturahim saya kepada beliau berdua dan juga kawan semua, semoga semangat dan umur panjangnya menular kepada para penulis.

Dahsyatnya silaturahim mengantarkan efek diluaskannya rezeki, mendatangkan kenikmatan pada manusia. Nikmat iman, nikmat sehat, nikmat ilmu, nikmat belajar, nikmat berkarya,nikmat bekerja dan lain sebagainya.

Umur kita dipanjangkan karena silaturahim. Meski kita telah tiada nantinya, nama kita tetap disebut karena tersemat pada anak cucu kita.

Satu hal yang membuat saya terharu adalah sikap toleransi yang dilakukan pasangan teladan ini pada keluarga besar, kerabat dan para sahabat. Selalu bersikap ramah dan terbuka. Saya merasakan itu dari tulisan-tulisan beliau. Sama halnya bagi kami yang berbeda keyakinan, 'bagimu agamamu, bagiku agamaku'. Hal tersebut tak menjadi halangan untuk pergaulan yang baik.

Doa saya, Pak Tjip dan Bunda Rose dalam keadaan sehat senantiasa, terus berkarya dalam tulisan yang menginspirasi kami. Semoga berkenan dengan tulisan saya yang masih 'bocah', Pak, Bunda. 

Salam hangat, ya!

Salam dari Kota Tepian Mahakam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun