Semakin sering orang bekerja sesuai dengan ilmunya, maka pengalamannya semakin bertambah dan semakin cepat menjadi ahli. Ini pun dapat diceritakan sebagai sebuah tulisan. (Arya Noor Amarsyah)
Saya pun berproses dan terus belajar akan hal ini. Contoh dari cara mudah nomer lima, ya, yang sedang kawan baca sekarang. Berdasarkan pengetahuan dan ilmu yang saya dapatkan di dunia kepenulisan -ketika belajar online bersama Coach Arya, saya rangkum dan saya tulis menjadi artikel dengan judul di atas.
6. Menulis dari curahan hati.
Bisa curhatan diri sendiri maupun orang lain. Pernah baca novel karya Asma Nadia? Awalnya kan dari curhatan orang-orang di sekelilingnya. Ya, tulis aja! Siapa tahu dari curhatan bahagia tawa lepas maupun tangis merana sesegukan sampai bengek, tahu-tahu jadi best seller, difilmkan.
Seorang yang ingin jadi penulis, harus sabar mendengar curhatan orang lain. Silakan tulis dengan inisial, bisa dalam bentuk fiksi atau nonfiksi.
Kesimpulannya bahwa ide tulisan itu dekat. Menggali apa yang diketahui dan melihat yang ada disekitar kita.Â
Serendah apapun yang ingin disampaikan, karena khawatir ada orang lain yang sudah mengetahuinya, ingat pula bahwa ada orang lain yang belum mengetahuinya.
Setiap penulis memiliki ciri khas dan pembeda dalam satu tema penulisan. Jangan takut menuliskan hal yang sama. Carilah pembeda dan keunikan diri kita sendiri.
Sebagai penulis pemula, yuk, mulailah menulis dari yang kita ketahui! Ingat, kita juga perlu membaca dan jadikan kebiasaan tersebut sebagai modal awal menuliskan apa yang kita ketahui.
Sudah? Selesai nih bacanya?
Yuk, nulis!