Mohon tunggu...
SISKA ARTATI
SISKA ARTATI Mohon Tunggu... Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, dan penyuka buku

Bergabung sejak Oktober 2020. Antologi tahun 2023: 💗Gerimis Cinta Merdeka 💗Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Versi Buku Cetak 💗 Yang Terpilih Antologi tahun 2022: 💗Kisah Inspiratif Melawan Keterbatasan Tanpa Batas. 💗 Buku Biru 💗Pandemi vs Everybody 💗 Perubahan Itu Pasti, Kebajikan Harga Mati - Ebook Karya Antologi 2020-2021: 💗Kutemukan CintaMU 💗 Aku Akademia, Aku Belajar, Aku Cerita 💗150 Kompasianer Menulis Tjiptadinata Effendi 💗 Ruang Bernama Kenangan 💗 Biduk Asa Kayuh Cita 💗 55 Cerita Islami Terbaik Untuk Anak. 💗Syair Syiar Akademia. Penulis bisa ditemui di akun IG: @siskaartati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bintang, Makhluk Langit Berpendar

19 Desember 2020   16:06 Diperbarui: 19 Desember 2020   16:11 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Quotes:
"Bintang ternyata bukan hanya soal bercahaya, tapi juga soal berguna. Karena pada dasarnya bintang tidak pernah meninggalkan langit malam, walau langit malam jatuh cinta pada bulan." (No Name).

Apa maksud dan tujuan Allah menciptakan makhluk bernama BINTANG? Tak ada yang sia-sia atas ciptaan-Nya, kan?
.
Allah Subhaanahu Wa Ta'ala bersumpah dengan An-Najm (bintang) yang diabadikan dalam Alquran Surah ke-53. Sumpah-Nya adalah karena bintang-bintang yang timbul dan tenggelam, amat besar manfaatnya bagi manusia. Sebagai pedoman saat pelayaran di lautan, perjalanan di padang pasir, untuk menentukan peredaran musim, dan lain sebagainya.

Sebelum ditemukan kompas, pada zaman dahulu, rasi bintang digunakan oleh nenek moyang kita sebagai penunjuk arah. Ternyata bintang di langit bergerak secara teratur dan bisa diprediksi sesuai garis edarnya. Dengan adanya formasi bintang-bintang, manusia dimudahkan untuk menentukan arah perjalanannya.

Nikmat Allah atas benda langit yang mampu memancarkan cahaya dan memproduksi energi sendiri ini sepatutnya disyukuri. Kehadirannya tidak sekedar menghias malam yang sunyi dan sepi. Gelap yang menyelimuti bumi tetap berhias keindahan alam dengan hadirnya gugusan sinar berkilauan bagai permata.

Itulah sebabnya hadir rasa tenang, nyaman dan damai saat kita menatap kerlipannya meski nun jauh di sana, karena pada dasarnya bintang tidak pernah meninggalkan langit malam, walau langit malam jatuh cinta pada bulan.

Ngomong-ngomong soal bintang, ijinkan saya berbagi motivasi: "Kita harus meninggalkan bumi jika ingin mendekati bintang. Kita harus meninggalkan zona nyaman jika ingin mendekati impian."

***

Day 2 - Bintang. 

Kutulis pada 17122020. Tantangan menulis bebas santuy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun