Yang kau temukan -katanya - ada padaku.
Olala, sok yakin sekali!
Wahai dikau!
Separuh hatimu padaku sudah layu
Tergantikan dengan senandung cinta yang lebih merdu
Kepergianmu memang menyakitkan, tapi tidaklah membuatku mengigau, tidak pula membuatku meracau.
Maaf, aku tak bisa menyimpan separuh hatimu itu.
Sudah menguar dalam serangkaian nafas kebangkitanku.
Memang tak mudah melupakanmu.
Dengan senandung cinta yang lebih merdu, kutemukan tempat berlabuh yang makin mengkuatkanku.
***