Mohon tunggu...
Siska CahyaningTyas
Siska CahyaningTyas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Semoga Bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyala Sidorejo Kolaborasi Mahasiswa KKN-BBK 4 dan PKK Sidorejo Transformasikan Botol Bekas Jadi Lampion

1 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 1 Agustus 2024   21:14 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Lampion dari Galon Bekas dan Botol Bekas pada Minggu (21/07/2024). (Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Airlangga di Desa Sidorejo menggagas 4 pilar program kerja yang salah satunya bergerak dalam pilar Lingkungan Hidup. Dalam upaya mendukung pengolahan sampah sulit terurai, seperti botol plastik atau galon sekali pakai, mahasiswa KKN-BBK 4 Sidorejo berkolaborasi dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sidorejo berinisiatif untuk mengubah botol plastik atau galon sekali pakai menjadi lampion yang akan dipasang di sepanjang jalan Desa Sidorejo sekaligus untuk memeriahkan HUT RI ke-79 dan HUT Kabupaten Madiun. 

Diawali dengan diadakannya sosialisasi pada saat rapat PKK, kegiatan ini dilaksanakan sejak (17/07/2024) di RT 23, kemudian dilanjutkan pada (19-24/07/2024) di RT 22, 35, dan 37. Hingga awal Agustus nanti, kegiatan tersebut masih dilakukan oleh seluruh warga Desa Sidorejo.

INOVASI UBAH BOTOL BEKAS JADI LAMPION BERNILAI ESTETIKA

Sampah botol plastik seringkali menjadi masalah besar bagi lingkungan seiring dengan adanya peningkatan terhadap konsumsi minuman kemasan berbahan dasar plastik. “Setelah melakukan wawancara dengan Sekdes Desa Sidorejo, permasalahan signifikan terkait sampah di Desa Sidorejo masih terkendala tentang pengelolaan sampah”, ungkap Erwin salah satu anggota KKN-BBK 4 Sidorejo sekaligus penanggung jawab pilar Lingkungan Hidup. 

Sampah plastik apabila tidak dikelola dengan baik dan dibiarkan menumpuk akan berpotensi mempengaruhi kebersihan hingga menyebabkan masalah lingkungan serta mempengaruhi estetika dari lingkungan. “Hal tersebut didukung dengan wawancara RT 22 yang mengungkapkan bahwa beberapa tahun yang lalu di Sidorejo terdapat bank sampah yang mengelola sampah plastik, tetapi kemudian tidak berjalan lagi hingga saat ini”, tambah Anisya salah satu anggota KKN-BBK 4 Sidorejo. 

Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN-BBK 4 di Desa Sidorejo mengusung program kerja AKS atau Ayo Kelola Sampah yang secara kebetulan bersamaan dengan adanya program desa membuat lampion dari galon sekali pakai atau botol plastik untuk memperingati HUT RI ke-79 dan HUT Kabupaten Madiun. Sehingga dari adanya kolaborasi membuat sampah plastik jadi lampion ini mampu memberikan solusi kreatif mempercantik desa dalam rangka mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah. 

Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi

LANGKAH PEMBUATAN LAMPION 

Kegiatan dimulai dari masing-masing RT mengumpulkan sampah plastik, seperti galon sekali pakai, botol plastik, dan kemasan plastik lainnya. Setelah sampah plastik terkumpul, para warga dibantu para mahasiswa KKN-BBK 4 Sidorejo mulai merancang dan membuat lampion. Pertama-tama, galon dibersihkan dan di gambar pola sesuai yang diinginkan. Selanjutnya galon di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat. Galon yang sudah dipotong kemudian di cat sekreatif mungkin hingga menciptakan warna yang menarik. Setelah cat mengering, galon dibentuk lampion dengan berbagai macam desain yang menarik dan dihias secantik mungkin. 

Berikutnya lampion dapat langsung di pasang di sepanjang jalan Desa Sidorejo. “Untuk desain lampion tiap RT berbeda-beda sesuai dengan kreativitas masing-masing, tapi teknik pembuatannya kurang lebih sama dengan menggambar pola pada galon dulu, lalu gunting sesuai pola, diwarnai menggunakan cat tembok atau cat besi. Kemudian direkatkan dengan lem membentuk lampion dan dihias semenarik mungkin”, jelas Erwin.

Rendy, selaku ketua kelompok KKN-BBK 4 Sidorejo, menuturkan bahwa harapannya melalui program Ayo Kelola Sampah tidak hanya memberikan manfaat secara praktis saja, tetapi juga secara estetika dapat memperindah lingkungan Desa Sidorejo dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah. "Harapannya melalui program AKS ini dapat memberikan manfaat baik secara praktis maupun secara estetika untuk lingkungan masyarakat Desa Sidorejo", Jelas Rendy. 

Dengan adanya program ini juga, diharapkan dapat membuka kesempatan masyarakat untuk menuangkan kreativitas dalam membantu mengatasi masalah lingkungan terkait penumpukan sampah plastik sulit terurai.  Rencananya, setelah semua lampion berhasil dipasang, akan diadakan perlombaan lampion pada bulan Agustus dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-79 dan HUT Kabupaten Madiun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun