Kuliah Kerja Nyata (KKN) - Belajar Bersama Komunitas (BBK) 4 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Airlangga di Desa Sidorejo menggagas 4 pilar program kerja yang salah satunya bergerak dalam pilar Lingkungan Hidup. Dalam upaya mendukung pengolahan sampah sulit terurai, seperti botol plastik atau galon sekali pakai, mahasiswa KKN-BBK 4 Sidorejo berkolaborasi dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sidorejo berinisiatif untuk mengubah botol plastik atau galon sekali pakai menjadi lampion yang akan dipasang di sepanjang jalan Desa Sidorejo sekaligus untuk memeriahkan HUT RI ke-79 dan HUT Kabupaten Madiun.
Diawali dengan diadakannya sosialisasi pada saat rapat PKK, kegiatan ini dilaksanakan sejak (17/07/2024) di RT 23, kemudian dilanjutkan pada (19-24/07/2024) di RT 22, 35, dan 37. Hingga awal Agustus nanti, kegiatan tersebut masih dilakukan oleh seluruh warga Desa Sidorejo.
INOVASI UBAH BOTOL BEKAS JADI LAMPION BERNILAI ESTETIKA
Sampah botol plastik seringkali menjadi masalah besar bagi lingkungan seiring dengan adanya peningkatan terhadap konsumsi minuman kemasan berbahan dasar plastik. “Setelah melakukan wawancara dengan Sekdes Desa Sidorejo, permasalahan signifikan terkait sampah di Desa Sidorejo masih terkendala tentang pengelolaan sampah”, ungkap Erwin salah satu anggota KKN-BBK 4 Sidorejo sekaligus penanggung jawab pilar Lingkungan Hidup.
Sampah plastik apabila tidak dikelola dengan baik dan dibiarkan menumpuk akan berpotensi mempengaruhi kebersihan hingga menyebabkan masalah lingkungan serta mempengaruhi estetika dari lingkungan. “Hal tersebut didukung dengan wawancara RT 22 yang mengungkapkan bahwa beberapa tahun yang lalu di Sidorejo terdapat bank sampah yang mengelola sampah plastik, tetapi kemudian tidak berjalan lagi hingga saat ini”, tambah Anisya salah satu anggota KKN-BBK 4 Sidorejo.
Oleh karena itu, sebagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut, mahasiswa KKN-BBK 4 di Desa Sidorejo mengusung program kerja AKS atau Ayo Kelola Sampah yang secara kebetulan bersamaan dengan adanya program desa membuat lampion dari galon sekali pakai atau botol plastik untuk memperingati HUT RI ke-79 dan HUT Kabupaten Madiun. Sehingga dari adanya kolaborasi membuat sampah plastik jadi lampion ini mampu memberikan solusi kreatif mempercantik desa dalam rangka mengurangi sampah plastik dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah.
LANGKAH PEMBUATAN LAMPION
Kegiatan dimulai dari masing-masing RT mengumpulkan sampah plastik, seperti galon sekali pakai, botol plastik, dan kemasan plastik lainnya. Setelah sampah plastik terkumpul, para warga dibantu para mahasiswa KKN-BBK 4 Sidorejo mulai merancang dan membuat lampion. Pertama-tama, galon dibersihkan dan di gambar pola sesuai yang diinginkan. Selanjutnya galon di potong sesuai dengan pola yang telah dibuat. Galon yang sudah dipotong kemudian di cat sekreatif mungkin hingga menciptakan warna yang menarik. Setelah cat mengering, galon dibentuk lampion dengan berbagai macam desain yang menarik dan dihias secantik mungkin.
Berikutnya lampion dapat langsung di pasang di sepanjang jalan Desa Sidorejo. “Untuk desain lampion tiap RT berbeda-beda sesuai dengan kreativitas masing-masing, tapi teknik pembuatannya kurang lebih sama dengan menggambar pola pada galon dulu, lalu gunting sesuai pola, diwarnai menggunakan cat tembok atau cat besi. Kemudian direkatkan dengan lem membentuk lampion dan dihias semenarik mungkin”, jelas Erwin.