Mohon tunggu...
siska
siska Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Drama "Kereta Kencana" dengan Kajian Stilistika

24 Desember 2022   00:14 Diperbarui: 24 Desember 2022   00:54 4203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NENEK : Ini layang-layang (mengembangkan tanganya)

KAKEK : Uluuuur, tariiiiiiiik, uluuuuuuur, tarik.............. uluuuur-uluuuuur............. Ah putus.

(nenek terjatuh ke lantai, kakek pun tertawa )

NENEK : ( terengah-engah ) Wah, badutnya nakal. (tapi nenek Nampak senang )

KAKEK : Hihihihihii, lihatlah aku sendiri ketawa, kaulah badut dunia penghibur orang lain dan aku sendiri.

Intonasi nada pada penggalan dialog di atas menggambarkan kakek senang karena, nenem mau menuruti permintaan kakek untuk menjadi laying-layang. Ketika tangan nenek ditarik ulur tiba-tiba kakek melepas tangan nenek sehingga terjatuh. Melihat tingkah nenek kakek pun tertawa dan merasa dihibur oleh nenek.

NENEK : Ah iya ! Waktu itu kita gemar piknik dan main tenis, kenapa kita jadi tua.

KAKEK : Karena bumi berputar, berputar...................

NENEK : Kau pintar sekali, mestinya kau jadi jendral.

KAKEK : (tiba-tiba duduk dilantai dengan lemas). Aku bukan jendral. Aku hanyalah profesor yang dilupakan, aku sampah di buang.

NENEK : Jangan begitu ! Ayolah ! Bangkit dari lantai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun