Mohon tunggu...
Siska Quilla
Siska Quilla Mohon Tunggu... Freelancer - Petualang

My Life My Adventure

Selanjutnya

Tutup

Money

Mudahnya Budidaya Jamur Tiram

9 Agustus 2020   20:40 Diperbarui: 9 Agustus 2020   20:38 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : http://jamurselawangi.blogspot.com/ 

Ada dua kegiatan utama dalam budidaya jamur tiram. Tahap pertama yakni membikin media tanam dan menginokulasikan benih jamur ke dalam media tanam tersebut. Sehingga media ditumbuhi miselium berwarna putih seperti kapas. Tahap kedua yakni menumbuhkan miselium tersebut menjadi badan buah.

Untuk pendatang baru, umumnya mengawali kegiatan budidaya dengan menumbuhkan baglog menjadi daging buah. Sementara pengadaan, baglog yang siap tumbuh didapat dengan membeli dari pihak lain. Kemudian setelah usaha budidayanya berkembang dan volumenya banyak, baru mencoba membikin baglog sendiri.

Jika baglog yang diaplikasikan permukaannya telah tertutup total dengan miselium, biasanya dalam 1-2 pekan sejak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan telah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen 5-8 kali, jika perawatannya baik. Baglog yang memiliki beban sekitar 1 kg akan menjadikan jamur sebanyak 0,7-0,8 kg. Setelah itu baglog dibuang atau dapat diciptakan bahan kompos.

Pemanenan dilakukan kepada jamur yang telah mekar dan membesar. Tepatnya jika ujung-ujungnya telah tampak meruncing. Tapi tudungnya belum pecah warnanya masih putih bersih. Jika masa panen melewati separo hari saja karenanya warna menjadi agak kuning kecoklatan dan tudungnya pecah. Jika telah seperti ini, jamur akan cepat layu dan tidak bendung lama. Jarak panen pertama ke panen selanjutnya berkisar 2-3 pekan.

Budidaya Jamur Tiram Terdekat

Jamur tiram kini kian populer di Indonesia. Pasalnya, telah banyak petani yang membudidayakan jamur yang mirip seperti payung ini. Investasi murah dengan hasil yang menjanjikan membuat jamur tiram diwujudkan lahan bisnis utama.

Para pelaku budidaya tidak perlu repot-repot membuat benih sendiri, sebab kini benih jamur tiram telah dikemas dalam format baglog. Anda bisa mendapatkannya hampir di semua wilayah di Indonesia.

Untuk memulai budidaya jamur tiram, Anda seharusnya punya benih jamur tiram yang telah dikemas dalam baglog. Anjurannya, bagi pemula tidak disarankan membuat benih sendiri sebab memang cukup kompleks. Beli saja baglog yang telah jadi, lalu kembangkan hingga menumbuhkan jamur tiram.

Langkah pertama, bangunlah kumbung jamur. Kumbung yaitu sebuah bangunan yang berfungsi untuk tempat meletakan rak-rak jamur.

Kenapa seharusnya membeli baglog jamur? Mungkin itulah pertanyaan pertama yang muncul dalam benak Anda. Alasannya simpel, sebab Anda masih pemula. Baru belajar bagaimana membudidayakan jamur tiram. Jadi, sebaiknya mengaplikasikan baglog yang telah siap pakai.

Apa itu baglog? Baglog yaitu media tanam benih jamut. Wujudnya silinder yang dilapisi plastik khusus. Di dalam baglog terdapat campuran serbuk gergaji dan benih jamur tiram. Salah satu ujung baglog dilubangi sebagai tempat tumbuhnya jamur tiram.

Bukalah baglog sebelum Anda menyusunnya di dalam rak. Bagian yang dibuka yaitu cincin dan kertas penutup baglog. Sesudah itu, Anda boleh menyusunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun