Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polisi Juga Rakyat

11 Oktober 2020   11:15 Diperbarui: 11 Oktober 2020   11:20 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajar saat ini jika para pelaku perusakan tersebut ditangkap polisi serta ditahan dan diberikan sanksi tegas serta untuk mengetahui motivasi mereka ikut demo dan siapa yang menggerakkan mereka, hampir merata jawaban mereka tidak paham dengan apa yang diperjuangkan.

Jika sudah begini seringkali polisi jadi sasaran kemarahan masyarakat karena terlihat polisi memukuli para  pendemo, masyarakat hanya melihat sepihak bahwa polisi tidak akan melakukan tindakkan demikian jika tidak dimulai dari pendemo. 

Polisi juga rakyat, mereka memiliki rasa kebatinan yang sama dengan masyarakat umumnya oleh karena itu yang dilakukan polisi dalam batas wajar atau SOP, tapi jika ada korban luka berat sulit terhindar dalam situasi riskan begini biasanya ada satu dua kejadian, secara umum sudah tepat.

Tupoksi yang berbeda dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI), TNI menjaga keamanan nasional (lebih luas dan menyeluruh), yaitu menjaga dan melindungi kedaulatan bangsa dan negara, keutuhan wilayah serta keselamatan bangsa dari serangan yang muncul dari luar negeri seperti invasi militer maupun dari dalam negeri seperti separatis, teroris dan radikalisme. 

Selama polisi sebagai penjaga keamanan publik masih bisa mengatasi keadaan maka TNI tidak diturunkan, namun jika diperlukan atas beberapa pertimbangan maka akan diturunkan untuk memback-up polisi. 

Kemunculan TNI sejauh sebagai back-up itu terlihat baik karena mereka belum melakukan upaya gerakan yang dibutuhkan, sehingga kadang masyarakat mengatakan mereka berpihak pada TNI.  

Prinsipnya polisi dalam posisi bertahan tergantung dari sikap para pendemo, jika mereka bisa tertib maka polisi hanya berjaga-jaga, namun jika sudah mulai anarkis maka polisi bergerak untuk menghalau dan menindak mereka, dan jika keadaan semakin genting maka TNI akan ambil alih, jika sudah TNI yang ambil alih maka keadaan bisa makin mengkhawatirkan, ini yang harus dipahami masyarakat Indonesia untuk dihindari.

Bagi masyarakat Indonesia saatnya membuka pikiran agar tidak mudah terprovokasi dan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, agar jika melakukan demo lakukan dengan tertib dan bagi anak-anak sekolah jika memang tidak mengerti apa maksud dan tujuan demo sebaiknya tidak usah ikut jika hanya bermaksud merusak.

Para orangtua juga harus peduli dan memiliki tanggung jawab terbesar untuk mengawasi anak seusia mereka jika ada tanda-tanda akan terjadi demo untuk mengingatkan putra-putranya agar tidak terlibat dalam aksi yang akan merugikan mereka sendiri dalam arti bisa saja mereka jadi korban luka dari kondisi tersebut. 

Jika sudah demikian sulit mencari dan menentukan siapa yang salah dan benar dan cukup merepotkan serta memalukan orangtua akhirnya. Sangat perlu mengapresiasi dan menaruh hormat besar kepada Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) karena selalu mampu menunjukkan kinerja terbaiknya dalam menghadapi kericuhan di ruang publik masyarakat. 

Tidak perlu berkecil hati atas penilaian mereka yang sering menyakitkan setelah kerja keras tersebut, karena secara umum masyarakat belum memahami fungsi dan peran polisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun