Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perang Itu Rrumit Dibutuhkan Kekuatan bersama untuk Melawannya

24 Juli 2020   22:00 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Upaya preventif yang dilakukan dengan melakukan pemantaun dan pengontrolan ketat bagi seluruh penumpang pesawat yang tiba di Indonesia dengan mengecek kesehatan mereka saat sebelum ke imigrasi dengan standar protokol covid-19.

Dengan begitu dapat terfilter orang pembawa virus dan dapat segera ditangani sebagaimana mestinya. Kemudian pemerintah secara masiv dapat melakukan sosialisasi melalui media yang dimotori Kominfo ke seluruh masyarakat untuk mewaspadai serta disiplin menghindari virus, terus sinergi dan berkoordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk fokus mengamankan wilayah masing-masing, itu semangat yang harus dibangun dan tidak perlu banyak melakukan debat argumen sebab waktu terus berjalan dan wabah terus menyebar.  

Saat wabah masuk ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan upaya lockdown bagi wilayah pandemik terbesar agar virus tidak menyebar ke wilayah lainnya. Akan lebih mudah, murah dan efektif daripada jika seluruh wilayah Indonesia menjadi pandemik terbesar wabah.

Penanganan yang tidak tepat sasaran mengakibatkan banyak korban berjatuhan, otomatis membutuhkan sarana prasarana pendukung yang cukup untuk mengatasi keadaan ini. Karena jumlah pasien terus meningkat sementara jumlah tenaga medis (dokter dan perawat) terbatas membuat kinerja para medis tidak maksimal akibat kelelahan.Tanggung jawab besar bagi pemerintah dalam mengatasi keadaan ini dengan memberikan insentif bagi rumah sakit yang jadi rujukan covid-19.

Namun dilemanya membuat masyarakat takut ke rumah sakit dalam situasi covid-19 karena dengan penyakit lain khawatir mendapat diagnosa dan penanganan protokol covid-19 jika harus ke rumah sakit ingin berobat, karena insentif diberikan berdasarkan jumlah pasien.

Kemudian pemerintah dalam upaya meminimalisir korban terdampak dengan memberikan bantuan langsung pangan atau tunai yang fungsinya agar masyarakat pada level tersebut karena tidak memiliki persediaan tabungan dapat teratasi dalam waktu tertentu.

Dampak covid-19 lainnya yang sangat dirasakan yaitu ekonomi rakyat dan pemerintah yang lumpuh, keuangan negara juga tidak stabil (tidak menduga akan ada serangan wabah covid-19 yang melemahkan semua sendi kehidupan bermasyarakat berbangsa) ditandai dengan pengelolaan keuangan negara yang tidak efektif otomatis berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang berakibat pada ditariknya ke ranah politik yang membuat pemerintah semakin sulit menjalankan program-program kerja selanjutnya pada masa covid-19 yang belum dapat ditekan penularannya.

Hal ini dikhawatirkan berdampak chaos yang berujung keamanan nasional terganggu, karena tarik menarik politiknya sangat kuat.  

Sejatinya fokus pemerintah saat sebelum wabah dapat fokus pada pertumbuhan ekonomi besar-besaran namun untuk mewujudkannya tidak justru membutuhkan biaya yang lebih besar karena sekali lagi harus melihat kekuatan sumber anggaran pendapatan negara.

Jika sudah sampai pada titik yang cukup mengkhawatirkan kondisi umum negara  maka peran militer akan muncul untuk menjaga dan melindungi kedaulatan/keselamatan negara dan bangsa Indonesia.

Menghadapi perang membutuhkan energi besar dan melelahkan. Peran seluruh WNI dalam menjaga pertahanan negara dengan sikap dan upaya bela negara dalam arti rakyat tidak hanya berharap dari pemerintah saja dalam mengatasi kondisi ini tetapi juga rakyat dan seluruh komponen bangsa harus bisa berkontribusi dengan cara yang paling sederhana yaitu fokus disiplin protokol kesehatan covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun