Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perang Itu Rrumit Dibutuhkan Kekuatan bersama untuk Melawannya

24 Juli 2020   22:00 Diperbarui: 24 Juli 2020   22:02 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Jika boleh memilih, tentu kita semua tidak ingin ada perang. Hidup dalam suasana perang sangat menakutkan dan menyakitkan bagi semua orang. Perang adalah gangguan yang terjadi dalam kehidupan manusia yang dapat berlarut-larut dan menjatuhkan banyak kerugian materi psikis.

Definisi perang menurut wikipedia adalah sebuah aksi fisik dan non fisik antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di wilayah yang dipertentangkan. Perang secara purba dimaknai sebagai pertikaian bersenjata, di era modern perang lebih mengarah pada superioritas teknologi dan industri.

Zaman dulu perang dalam bentuk invasi militer, karena saat itu alasan perang ingin menguasai suatu wilayah yang diperkirakan akan memberikan manfaat bagi negara yang menginvasi. Contoh Indonesia saat masa penjajahan asing yang menguasai daratan untuk kepentingan sumber pangan bagi negara penjajah sebagai lokasi pertanian rempah-rempah karena cuaca tropis sepanjang masa.

Dengan kekuatan militernya, penjajah menguasai Indonesia  dan menjadikan penduduk sebagai pekerja. Penderitaan secara fisik psikis dirasakan karena bekerja secara paksa di tanah air sendiri selama  ratusan tahun lamanya.

Kehidupan yang terus mengalami  perkembangan dan perbaikan kualitas, menjadikan bentuk dan model perang juga berubah. Saat ini perang tidak lagi dalam bentuk invasi militer tetapi lebih ke proxy war dengan menggunakan pihak lain untuk melemahkan sasaran (actor state), dengan senjata biologi, bencana alam, wabah.

Seperti saat ini, dunia sedang menghadapi serangan wabah covid-19 yang menyasar siapa saja apalagi bagi yang tidak disiplin menerapkan protokoler kesehatan covid-19 sehari-hari. Jutaan orang telah terinfeksi dan ratusan ribu orang meninggal.

Data terakhir terinput dari kompas.com bahwa 15 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus dengan rincian sebanyak 9,1 juta pasien sembuh, 618.407 meninggal dunia serta kasus aktif saat ini sebanyak 5.360.055, sebanyak 5.296.258 pasien dengan kondisi ringan dan 63.797 orang dalam kondisi serius.

Ini menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia di bumi karena memiliki daya rusak cukup besar dan berdampak pada lumpuhnya sektor ekonomi, tidak bergerak sama sekali sementara harus memenuhi kebutuhan pangan dan juga berupaya menghindari  terkena wabah.

Begitu juga kondisi yang sama terjadi di Indonesia, akibat wabah covid-19 sangat terdampak pada masyarakat yang memiliki kualitas hidup rendah. Upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan melindungi negara, karena pemerintah negara yang sah memiliki kekuatan dan mandat oleh bangsanya untuk mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki negara.

Melindungi negara adalah mencegah negara agar tidak disakiti, diganggu atau dirusak oleh pihak manapun dan dari jenis ancaman atau serangan apapun baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Negara dalam hal ini adalah penerintah negara yang berdaulat, wilayah negaranya serta bangsa/rakyatnya.

Sejatinya saat  diketahui bahwa ada wabah virus corona muncul di kota Wuhan di China yang mematikan, pemerintah Indonesia harus sudah menyiapkan diri  untuk melakukan upaya preventif bagaimana agar virus  tidak masuk ke Indonesia dengan mudah dan dapat meminimalisir jatuhnya korban mengingat dinamika interaksi pergerakkan orang dari China ke Indonesia dan sebaliknya serta dengan negara-negara lain di dunia cukup tinggi.

Upaya preventif yang dilakukan dengan melakukan pemantaun dan pengontrolan ketat bagi seluruh penumpang pesawat yang tiba di Indonesia dengan mengecek kesehatan mereka saat sebelum ke imigrasi dengan standar protokol covid-19.

Dengan begitu dapat terfilter orang pembawa virus dan dapat segera ditangani sebagaimana mestinya. Kemudian pemerintah secara masiv dapat melakukan sosialisasi melalui media yang dimotori Kominfo ke seluruh masyarakat untuk mewaspadai serta disiplin menghindari virus, terus sinergi dan berkoordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk fokus mengamankan wilayah masing-masing, itu semangat yang harus dibangun dan tidak perlu banyak melakukan debat argumen sebab waktu terus berjalan dan wabah terus menyebar.  

Saat wabah masuk ke Indonesia, pemerintah dapat melakukan upaya lockdown bagi wilayah pandemik terbesar agar virus tidak menyebar ke wilayah lainnya. Akan lebih mudah, murah dan efektif daripada jika seluruh wilayah Indonesia menjadi pandemik terbesar wabah.

Penanganan yang tidak tepat sasaran mengakibatkan banyak korban berjatuhan, otomatis membutuhkan sarana prasarana pendukung yang cukup untuk mengatasi keadaan ini. Karena jumlah pasien terus meningkat sementara jumlah tenaga medis (dokter dan perawat) terbatas membuat kinerja para medis tidak maksimal akibat kelelahan.Tanggung jawab besar bagi pemerintah dalam mengatasi keadaan ini dengan memberikan insentif bagi rumah sakit yang jadi rujukan covid-19.

Namun dilemanya membuat masyarakat takut ke rumah sakit dalam situasi covid-19 karena dengan penyakit lain khawatir mendapat diagnosa dan penanganan protokol covid-19 jika harus ke rumah sakit ingin berobat, karena insentif diberikan berdasarkan jumlah pasien.

Kemudian pemerintah dalam upaya meminimalisir korban terdampak dengan memberikan bantuan langsung pangan atau tunai yang fungsinya agar masyarakat pada level tersebut karena tidak memiliki persediaan tabungan dapat teratasi dalam waktu tertentu.

Dampak covid-19 lainnya yang sangat dirasakan yaitu ekonomi rakyat dan pemerintah yang lumpuh, keuangan negara juga tidak stabil (tidak menduga akan ada serangan wabah covid-19 yang melemahkan semua sendi kehidupan bermasyarakat berbangsa) ditandai dengan pengelolaan keuangan negara yang tidak efektif otomatis berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang berakibat pada ditariknya ke ranah politik yang membuat pemerintah semakin sulit menjalankan program-program kerja selanjutnya pada masa covid-19 yang belum dapat ditekan penularannya.

Hal ini dikhawatirkan berdampak chaos yang berujung keamanan nasional terganggu, karena tarik menarik politiknya sangat kuat.  

Sejatinya fokus pemerintah saat sebelum wabah dapat fokus pada pertumbuhan ekonomi besar-besaran namun untuk mewujudkannya tidak justru membutuhkan biaya yang lebih besar karena sekali lagi harus melihat kekuatan sumber anggaran pendapatan negara.

Jika sudah sampai pada titik yang cukup mengkhawatirkan kondisi umum negara  maka peran militer akan muncul untuk menjaga dan melindungi kedaulatan/keselamatan negara dan bangsa Indonesia.

Menghadapi perang membutuhkan energi besar dan melelahkan. Peran seluruh WNI dalam menjaga pertahanan negara dengan sikap dan upaya bela negara dalam arti rakyat tidak hanya berharap dari pemerintah saja dalam mengatasi kondisi ini tetapi juga rakyat dan seluruh komponen bangsa harus bisa berkontribusi dengan cara yang paling sederhana yaitu fokus disiplin protokol kesehatan covid-19.

Seluruh warga negara Indonesia (WNI) berperan aktif dalam menjalankan fungsinya masing-masing, hak dan kewajiban dijalankan dengan seimbang agar dalam menghadapi situasi sulit seperti saat ini pondasi spirit besar terbentuk dan selalu siaga otomatis meminimalisir dampak buruk wabah berlarut-larut dan pemerintah dapat lebih fokus menangani kondisi berat ini.

Dalam bentuk perang seperti ini seluruh WNI adalah prajurit yang memiliki kekuatan untuk menangkal dan mengatasi serta melawannya.

Tidak perlu saling menyalahkan satu dengan lain dan sebagai bangsa besar yang selalu berpikir besar tidak menuntut keadaan sempurna dalam situasi pelik.

Realita yang harus dihadapi, hanya dengan kesadaran tinggi sebagai bangsa Indonesia untuk menyatu dan kompak dapat melalui perang wabah ini. Saatnya masyarakat Indonesia terbiasa hidup dengan pola baru yang menuntut kewaspadaan dan kehati-hatian dalam menjalankan seluruh aktivitasnya, karena setiap saat wabah dapat menghampiri karena obat penawar virus hingga kini belum juga ditemukan.

Hidup dengan kehendak semesta, mengalir alamiah adalah pilihan yang tepat. Tidak ada jaminan manusia hidup di bumi akan selalu normal, namun setiap negara berupaya untuk memberikan perlindungan terbaik bagi warganya begitu juga dengan Indonesia sebagai negara besar dengan penduduk besar yang tertib, patuh dan taat pada komitmen bersama sebagai bangsa Indonesia, apapun bentuk perang yang muncul hanya kekuatan bersama yang dapat mengatasinya. Pemerintah kuat, rakyat kuat adalah modal utama dalam harmoninya kehidupan berbangsa.

Jakarta, 24 Juli 2020
Dr. SusiLawati M.Han
Wakadep Luar Negeri dan Keamanan Nasional DPP PD.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun