Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 Membentuk Tatanan Baru Kehidupan Modern

10 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   14:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sejak virus corona menyerang manusia, hingga saat ini sudah memasuki bulan ke empat di Indonesia dan masyarakat menjadi terbiasa menghadapinya, selama itu telah dilakukan macam upaya untuk menghindari terkena virus ini dengan tidak kontak fisik dengan banyak orang, menjaga jarak dengan orang lain, selalu menggunakan masker, sering mencuci tangan dan sanitizer, menghindari berkumpul dengan banyak orang serta di rumah saja. Hingga kini virus ini belum ada obat atau vaksin sebagai penawar virus sehingga harus melakukan upaya disiplin menghindari terinfeksi virus.

Pernah terpikirkan suatu waktu sebelum ada wabah covid-19, saat itu termenung serta melihat lalu lintas yang selalu ramai dari pagi hari hingga ke pagi hari berikutnya, terus seperti itu, tidak pernah sepi dari kendaraan yang lalu lalang serta jumlahnya juga banyak, apakah mereka tidak lelah dan bosan seperti itu, seperti tidak ada istirahat, kira-kira apa yang bisa membuat manusia berhenti sejenak dari kegiatan yang begitu aktif?

Seperti perayaan nyepi di Bali, membuat semua aktivitas manusia berhenti untuk sejenak menghargai kehidupan bahwa ada saatnya manusia mengalah untuk memberikan penghormatan bagi alam dan tercipta keseimbangan hidup yang lebih ramah bagi seluruh makhluk ciptaanNya. Bagus juga jika diterapkan dan menjadi budaya baik bagi bangsa Indonesia. Pemerintah dapat mengadopsi ide tersebut, dan dalam setiap enam bulan, ditetapkan seminggu waktu untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah.

Selain dapat berkumpul dengan keluarga, dapat lebih dekat dalam suasana yang akrab, menularkan rasa cinta dan kasih sayang yang besar antar sesama anggota keluarga otomatis ini membentuk spirit baik jika mereka beraktivitas di luar rumah lagi, dapat lebih terkontrol. Di kehidupan modern yang identik dengan material/kebendaan sejatinya harus diimbangi dengan spirit spritual yang tinggi agar kehidupan terus stabil.

Tentunya hal ini tidak mudah diwujudkan jika bukan karena ada sesuatu yang memaksa seperti saat ini, dengan adanya wabah virus corona membuat suasana di kehidupan manusia menjadi panik dan mencekam. Wabah virus ini menyerang kesehatan dan keselamatan manusia, otomatis semua aktivitas masyarakat terhenti, terpaksa berhenti karena harus melakukan disiplin covid-19 untuk memutus rantai penyebaran virus lebih luas.

Salah satunya yang sangat dirasakan dan berbeda adalah aktivitas transportasi seperti mobil di jalan raya sama sekali sepi dalam beberapa bulan ini. Sehingga terngiang kembali pikiran yang muncul tadi tentang kapan berhentinya semua aktivitas dan keramaian ini, sekarang nyata terjadi dan takjub melihatnya.

Namun tentu dirasakan dampak baik dari keadaan ini yaitu tidak ada lagi polusi udara yang masiv, udara yang bersih baik bagi kesehatan lingkungan karena udara yang dihirup manusia menghasilkan kesehatan bagi manusia juga. Polusi bising yang mengganggu dengan adanya suara dari kendaraan yang sangat banyak di jalanan bisa  dirasakan saat ini lebih lengang, tenang sangat baik untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas dari sebelumnya.

Luar biasa aktivitas masyarakat sebelum adanya virus ini, sangat aktif dengan kegiatan di luar rumah, meningkatnya interaksi yang tinggi terhadap sesama manusia serta dikhawatirkan luput dari kebersihan diri masing-masing orang yang berinteraksi tersebut, sebenarnya sejak dulu ini sudah dikhawatirkan, karena tidak semua orang terjamin kebersihan tubuh/fisiknya.

Kehadiran virus yang berasal dari kota Wuhan di China ini akhirnya mengajarkan perilaku disiplin dalam menjaga kebersihan fisik utamanya. Jika melihat sisi positifnya bagi kehidupan manusia sangat banyak perubahan perilaku yang terjadi.

Karena harus di rumah saja, awalnya rumah hanya berfungsi sebagai tempat istirahat dari aktivitas luar rumah yang begitu dominan, saat ini telah menjadi tempat berkumpul bagi keluarga untuk menghindari ancaman terkena wabah, momen baik bagi hubungan keluarga yang selama ini setiap anggota keluarga sibuk dengan aktivitasnya masing-masing dan sering tidak bertemu satu dengan lainnya akibat jam aktivitas yang berbeda, saat pulang anggota keluarga lain sudah tidur.

Pada akhirnya situasi di rumah saja menjadikan lebih banyak waktu untuk berbagi cerita antar sesama anggota keluarga, apalagi bekerja juga dilakukan dari rumah dan belajar/sekolah juga dari rumah menggunakan digital. Otomatis kegiatan menyiapkan masakan bagi keluarga juga cenderung dilakukan sendiri karena lebih terjamin kebersihan dan gizinya, untuk menangkal virus ini kesehatan tubuh membutuhkan asupan gizi yang baik agar dapat tercegah terkena virus.

Anggota keluarga berupaya mengutamakan kebersihan dapur agar dapat menghasilkan kebersihan dari masakan yang diolah, karena sebelumnya dapur tidak menjadi perhatian utama dalam kebersihan dan sterilisasi. Karena harus di rumah saja mau tidak mau penggunaan kamar mandi menjadi utama, oleh karenanya kebersihan kamar mandi yang mungkin selama ini luput dari perhatian akhirnya harus dijaga kebersihannya agar nyaman dan sehat digunakan seluruh anggota keluarga.

Setiap kembali dari aktivitas di luar rumah yang memaksa harus keluar saat wabah seperti ini, otomatis melakukan upaya untuk segera mengganti seluruh pakaian serta langsung membersihkan tubuh dengan mandi agar dapat berkumpul menyatu dengan anggota keluarga lainnya.

Kegiatan kumpul dengan banyak orang pada akhirnya tiada/dihindari, agar terhindar dari terkena virus, jika pun bertemu dengan kerabat tidak lagi harus berjabat tangan tetapi cukup dengan memberi salam dengan kedua tangan ditaruh di dada masing-masing atau melambaikan tangan.

Saat ini kebersihan badan menjadi ukuran bagi setiap orang, bukan semata untuk orang lain tetapi bagi diri sendiri, kebersihan adalah sebagian dari iman.

Harapan besarnya kebersihan fisik berdampak pada kebersihan pikir dan hati, dalam arti semua hal harus dimulai dengan kejujuran agar  lingkungan sehat dapat membentuk karakter dan sikap mental yang baik sangat dibutuhkan di era modern seperti saat ini.

Budaya baru yang baik juga terbentuk misalnya saat mengantri, kesadaran untuk menjaga jarak antara satu dengan lainnya sudah lebih baik,  sebelumnya budaya antri di lingkungan masyarakat kurang tertib dn disiplin, barisan yang terlalu dekat sehingga menyentuh orang lain yang ada di depannya sangat tidak nyaman dan memicu gaduh, seperti tidak sabar ingin sampai di depan.

Untuk kehidupan yang tertata lebih apik, kadang diperlukan situasi yang memaksa seperti ini, hadirnya covid-19 memberi hikmah baik bagi kehidupan manusia.

Pada akhirnya setiap orang sadar harus mau mengendalikan dirinya masing-masing dengan baik, bagi yang awalnya senang berkumpul, mudah memicu keributan atau demo, saat ini hal demikian tentu dihindari jika tidak ingin tertular sebab sering tidak diketahui dan tidak terlihat siapa di antara orang banyak tersebut yang positif covid-19. Bagi mereka yang senang pergaulan bebas saat ini mulai berpikir lebih hati-hati agar lingkungan pergaulan terjaga baik berdampak kehidupan yang sehat dan lebih bahagia.

Melihat kenyataan hari ini, wabah belum juga hilang, dalam arti pemutusan penyebaran virus belum efektif, dibutuhkan kemauan kuat untuk berdamai pada diri sendiri agar dapat menyikapi bagaiman hidup yang tepat dalam keadaan seperti sekarang di sisi lain harus bekerja untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Pemerintah juga tidak bisa terus menerus mengeluarkan anggaran untuk menolong masyarakat, kemandirian masyarakat juga dituntut karena memang resiko kehidupan yang sangat tinggi dinamikanya.

Pelajaran amat berharga yang dapat dipetik, karena kehidupan manusia yang terus bergerak dan berubah, sulit memprediksi ke depan menghadapi situasi yang berbeda lagi, terbaik menyiapkan ketahanan dan kekuatan fisik mental agar jika ada gangguan atau ancaman, sudah siap menghadapi serta menyikapinya dengan bijak dan meminimalisir resiko buruk.

Hanya pola seperti ini yang harus dilakukan, energi tidak terbuang sia-sia, justru dalam keadaan sulit dibutuhkan effort besar dari semua pihak yang sedang menghadapi situasi buruk agar segera keluar dari keadaan buruk tersebut. Disitu dapat diukur kedewasaan suatu bangsa dan teruji.

Semoga bangsa Indonesia adalah masyarakat yang sadar bukan semata sadar dalam pikir tetapi juga dalam laku dan tindak bahwa kehidupan ini semua merupakan Kuasa dari  Illahi sang pencipta hidup dan kehidupan, manusia sebagai khalifah di muka bumi  lah yang mengatasi dan menyelesaikan semua persoalan dengan ikhlas.

Sekarang muncul lagi dalam benak saya, kapan masyarakat perkotaan dapat melakukan aktivitas menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama, selain mudah, murah, sehat, tidak ada polusi udara, bising dan pemandangan, minim terjadi kecelakaan serta tercipta lingkungan yang aman, nyaman, harmoni. Semoga kehidupan manusia yang semakin modern akhirnya kembali pada budaya hidup sederhana yang mendasar, mewujudkan masyarakat bahagia dalam kebersamaan.

Jakarta, 10 Juni 2020.
Dr. SusiLawati M.Han.
Wakadep Lukamnas DPP PD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun