Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Covid-19 Membentuk Tatanan Baru Kehidupan Modern

10 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   14:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anggota keluarga berupaya mengutamakan kebersihan dapur agar dapat menghasilkan kebersihan dari masakan yang diolah, karena sebelumnya dapur tidak menjadi perhatian utama dalam kebersihan dan sterilisasi. Karena harus di rumah saja mau tidak mau penggunaan kamar mandi menjadi utama, oleh karenanya kebersihan kamar mandi yang mungkin selama ini luput dari perhatian akhirnya harus dijaga kebersihannya agar nyaman dan sehat digunakan seluruh anggota keluarga.

Setiap kembali dari aktivitas di luar rumah yang memaksa harus keluar saat wabah seperti ini, otomatis melakukan upaya untuk segera mengganti seluruh pakaian serta langsung membersihkan tubuh dengan mandi agar dapat berkumpul menyatu dengan anggota keluarga lainnya.

Kegiatan kumpul dengan banyak orang pada akhirnya tiada/dihindari, agar terhindar dari terkena virus, jika pun bertemu dengan kerabat tidak lagi harus berjabat tangan tetapi cukup dengan memberi salam dengan kedua tangan ditaruh di dada masing-masing atau melambaikan tangan.

Saat ini kebersihan badan menjadi ukuran bagi setiap orang, bukan semata untuk orang lain tetapi bagi diri sendiri, kebersihan adalah sebagian dari iman.

Harapan besarnya kebersihan fisik berdampak pada kebersihan pikir dan hati, dalam arti semua hal harus dimulai dengan kejujuran agar  lingkungan sehat dapat membentuk karakter dan sikap mental yang baik sangat dibutuhkan di era modern seperti saat ini.

Budaya baru yang baik juga terbentuk misalnya saat mengantri, kesadaran untuk menjaga jarak antara satu dengan lainnya sudah lebih baik,  sebelumnya budaya antri di lingkungan masyarakat kurang tertib dn disiplin, barisan yang terlalu dekat sehingga menyentuh orang lain yang ada di depannya sangat tidak nyaman dan memicu gaduh, seperti tidak sabar ingin sampai di depan.

Untuk kehidupan yang tertata lebih apik, kadang diperlukan situasi yang memaksa seperti ini, hadirnya covid-19 memberi hikmah baik bagi kehidupan manusia.

Pada akhirnya setiap orang sadar harus mau mengendalikan dirinya masing-masing dengan baik, bagi yang awalnya senang berkumpul, mudah memicu keributan atau demo, saat ini hal demikian tentu dihindari jika tidak ingin tertular sebab sering tidak diketahui dan tidak terlihat siapa di antara orang banyak tersebut yang positif covid-19. Bagi mereka yang senang pergaulan bebas saat ini mulai berpikir lebih hati-hati agar lingkungan pergaulan terjaga baik berdampak kehidupan yang sehat dan lebih bahagia.

Melihat kenyataan hari ini, wabah belum juga hilang, dalam arti pemutusan penyebaran virus belum efektif, dibutuhkan kemauan kuat untuk berdamai pada diri sendiri agar dapat menyikapi bagaiman hidup yang tepat dalam keadaan seperti sekarang di sisi lain harus bekerja untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Pemerintah juga tidak bisa terus menerus mengeluarkan anggaran untuk menolong masyarakat, kemandirian masyarakat juga dituntut karena memang resiko kehidupan yang sangat tinggi dinamikanya.

Pelajaran amat berharga yang dapat dipetik, karena kehidupan manusia yang terus bergerak dan berubah, sulit memprediksi ke depan menghadapi situasi yang berbeda lagi, terbaik menyiapkan ketahanan dan kekuatan fisik mental agar jika ada gangguan atau ancaman, sudah siap menghadapi serta menyikapinya dengan bijak dan meminimalisir resiko buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun