Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Negara, Rakyat, dan TNI Hakikat Pertahanan Negara

2 April 2020   18:00 Diperbarui: 2 April 2020   17:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

*NEGARA, RAKYAT, DAN TNI HAKIKAT PERTAHANAN NEGARA*

Sebuah negara berdiri dipastikan karena adanya sekumpulan orang yang memiliki kehendak yang sama, dan orang2 tersebut mewujudkannya agar lebih kuat secara legalitas berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dengan negara2 lainnya di dunia.

Upaya yang dilakukan tentunya dimaksudkan agar kehidupan masyarakatnya memiliki komitmen kuat serta tertib, terjaga dan terlindungi selama proses mewujudkan cita2 tersebut.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan juga sebagai negara maritim karena memiliki luas laut lebih besar dari daratannya, dengan jumlah penduduk besar dan memiliki keanekaragaman hayati, etnis, bahasa dan seterusnya. 

Sejatinya karakter negara seperti ini butuh pengaturan yang tegas, jelas, lugas yang diatur dalam UUD 1945 yang bersumber dari Pancasila sebagai segala sumber hukum di Indonesia. 

Seluruh WNI harus patuh dan taat terhadap aturan positif yang berlaku agar pemerintah yang menjalankan amanah rakyat dapat bekerja maksimal dalam situasi damai kondusif.

Kondisi Indonesia saat ini dilihat dari aspek sosial budaya cukup stabil, apapun masalah yang menghampiri Indonesia selalu dapat dilewati oleh bangsa Indonesia dengan baik. 

Walau dalam ruang publik kadang muncul kalimat2 yang tidak mengandung simpatik namun perlahan tapi pasti semua dapat diatasi. Namun disayangkan akhir2 ini berkembang pandangan masyarakat yang menganggap TNI tidak berfungsi  sebagaimana mestinya. 

Masyarakat yang mengatakan demikian pastinya dapat ditebak belum paham dengan strategi pengaturan peran TNI dalam berbangsa dan bernegara. Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri (UU RI No. 30 Tahun 2002).

Mereka masih menganggap setiap ada masalah yang muncul harus TNI yang menangani persoalan tersebut. Padahal jika ia paham tentu tidak akan mengatakan demikian bahwa fungsi dan peran TNI itu menjaga keutuhan wilayah, menjaga kedaulatan serta menyelamatkan bangsa dan negara Indonesia. 

Memang bagi yang tidak fokus di bidang ini akan menganggap setiap saat TNI harus turun membantu masyarakat. 

Padahal dalam kondisi seperti ini TNI justru berjaga agar situasi riskan ini tidak berkembang lebih besar dan membahayakan seluruh bangsa dan negara, dan mereka bekerja tidak harus diketahui dan terlihat oleh rakyat, bekerja dalam keheningan agar tidak menambah kepanikan psikis rakyat (terkendali/mengendalikan) keadaan tetap stabil.

Apabila TNI diturunkan oleh pemerintah itu artinya negara dalam kondisi bahaya, apakah bahaya yang bersumber dari dalam ataupun luar negri. Seperti pada kondisi saat ini, negara sedang diserang oleh wabah virus corona.

Akhirnya Pemerintah memerintahkan TNI untuk aktif membantu korban positif corona di rumah2 sakit bergandengan tangan dengan tenaga medis yang terbatas jumlahnya tidak sebanding dengan  pasien yang lebih banyak jumlahnya. Keadaan2 darurat seperti ini fungsi TNI baru dirasakan.

TNI selama ini juga berperan aktif menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan prajurit2 Indonesia ke negara2 konflik di dunia di bawah naungan PBB. 

Serta menjaga daerah2 konflik di dalam negri dan juga perbatasan negara, mengingat Indonesia memiliki daerah perbatasan yg banyak, bukan semata perbatasan daerah di darat tetapi juga di laut. 

Selain itu TNI selalu disiagakan untuk selalu terjaga, bila keadaan genting dan membahayakan negara mereka selalu siap secara fisik mental untuk dikirim ke lokasi wilayah tempur atau konflik. 

Namun karena perubahan perkembangan jaman bentuk perang juga mengalami perubahan, saat ini lebih ke softwar (perang digital) sehingga peran TNI seperti tidak dirasakan, TNI berperan pada titik riskan yang apabila masyarakat/rakyat sebagai subjek yang dilindungi terganggu dan dalam bahaya. 

Keadaan TNI yang selalu siaga setiap saat terus terjaga itu juga adalah pekerjaan berat, kebanyakan orang mengira bahwa yang terus menerus bekerja dengan fisiknya dialah yang berkontribusi paling banyak, karena TNI slain fisiknya terlatih tetapi juga mentalnya yang sudah siap mengorbankan jiwa raga untuk negrinya. 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sebagai prajurit TNI sangat merasakan kondisi tersebut, TNI saat ini terus mengasah diri untuk mengembangkan kemampuannya untuk terus membagi ilmu pertahanan/ketahanan/bela negara bagi publik/generasi muda, agar memiliki kesadaran dini untuk mencintai Indonesia dan ideologi Pancasila dengan terus berkarya, berkreasi, inovasi dan prestasi serta produktif. 

Pembinaan kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif, untuk memperoleh hasil lebih baik terhadap sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. (Tataran Dasar Bela Negara, 2016 : 3)

Rakyat dan TNI tidak bisa dicampurkan ibarat seperti air dan minyak yang tidak bercampur tapi selalu berdampingan keduanya dibutuhkan. Di sisi lain rakyat juga adalah prajurit bagi kondisi negara tidak sedang perang militer/invasi militer seperti jaman dulu. 

Namun jika negara dalam keadaan darurat bahaya peran TNI berlaku, semua ada aturan ketatnya karena berdampak ke dunia internasional pada akhirnya. 

Jangan sampai Indonesia menjadi darurat militer (bisa diartikan negara tersebut tidak aman) oleh negara lain di dunia, akan berdampak ke banyak sektor lain utama ekonomi, wisata mati, bisnis, industri tidak jalan karena investor tidak mau kerjasama dengan negara yang tidak aman.

Rakyat Indonesia harus paham dan semakin sadar bahwa setiap WNI juga memiliki peran dan tanggung jawab terhadap negrinya, bila fungsi tersebut dapat dijalani dengan baik maka negara dalam kondisi aman nyaman tumbuh berkembang secara ekonomi lebih mudah diwujudkan.

 Negara kondusif tentu mendukung untuk produktif, dan ini menjadi pegangan bersama bangsa Indonesia. Mari terus bergandengan tanya rakyat dan TNI, bahu membahu bersama dalam mewujudkan negara maju sesuai peran dan fungsinya masing2.

Jakarta, 2 April 2020.
Dr. SusiLawati M.Si(Han).
Dept. Pertahanan DPP PD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun