Mohon tunggu...
Susilawati
Susilawati Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Penggiat Medsos. Sadar Berbangsa dan Bernegara. Jadilah pemersatu.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Negara, Rakyat, dan TNI Hakikat Pertahanan Negara

2 April 2020   18:00 Diperbarui: 2 April 2020   17:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Padahal dalam kondisi seperti ini TNI justru berjaga agar situasi riskan ini tidak berkembang lebih besar dan membahayakan seluruh bangsa dan negara, dan mereka bekerja tidak harus diketahui dan terlihat oleh rakyat, bekerja dalam keheningan agar tidak menambah kepanikan psikis rakyat (terkendali/mengendalikan) keadaan tetap stabil.

Apabila TNI diturunkan oleh pemerintah itu artinya negara dalam kondisi bahaya, apakah bahaya yang bersumber dari dalam ataupun luar negri. Seperti pada kondisi saat ini, negara sedang diserang oleh wabah virus corona.

Akhirnya Pemerintah memerintahkan TNI untuk aktif membantu korban positif corona di rumah2 sakit bergandengan tangan dengan tenaga medis yang terbatas jumlahnya tidak sebanding dengan  pasien yang lebih banyak jumlahnya. Keadaan2 darurat seperti ini fungsi TNI baru dirasakan.

TNI selama ini juga berperan aktif menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan prajurit2 Indonesia ke negara2 konflik di dunia di bawah naungan PBB. 

Serta menjaga daerah2 konflik di dalam negri dan juga perbatasan negara, mengingat Indonesia memiliki daerah perbatasan yg banyak, bukan semata perbatasan daerah di darat tetapi juga di laut. 

Selain itu TNI selalu disiagakan untuk selalu terjaga, bila keadaan genting dan membahayakan negara mereka selalu siap secara fisik mental untuk dikirim ke lokasi wilayah tempur atau konflik. 

Namun karena perubahan perkembangan jaman bentuk perang juga mengalami perubahan, saat ini lebih ke softwar (perang digital) sehingga peran TNI seperti tidak dirasakan, TNI berperan pada titik riskan yang apabila masyarakat/rakyat sebagai subjek yang dilindungi terganggu dan dalam bahaya. 

Keadaan TNI yang selalu siaga setiap saat terus terjaga itu juga adalah pekerjaan berat, kebanyakan orang mengira bahwa yang terus menerus bekerja dengan fisiknya dialah yang berkontribusi paling banyak, karena TNI slain fisiknya terlatih tetapi juga mentalnya yang sudah siap mengorbankan jiwa raga untuk negrinya. 

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga sebagai prajurit TNI sangat merasakan kondisi tersebut, TNI saat ini terus mengasah diri untuk mengembangkan kemampuannya untuk terus membagi ilmu pertahanan/ketahanan/bela negara bagi publik/generasi muda, agar memiliki kesadaran dini untuk mencintai Indonesia dan ideologi Pancasila dengan terus berkarya, berkreasi, inovasi dan prestasi serta produktif. 

Pembinaan kesadaran Bela Negara adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif, untuk memperoleh hasil lebih baik terhadap sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. (Tataran Dasar Bela Negara, 2016 : 3)

Rakyat dan TNI tidak bisa dicampurkan ibarat seperti air dan minyak yang tidak bercampur tapi selalu berdampingan keduanya dibutuhkan. Di sisi lain rakyat juga adalah prajurit bagi kondisi negara tidak sedang perang militer/invasi militer seperti jaman dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun