Mohon tunggu...
siska saragih
siska saragih Mohon Tunggu... Administrasi - siscarisma

Murah Senyum dan Suka Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rinduku Ayah

26 September 2019   11:04 Diperbarui: 26 September 2019   11:07 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tergambar raut wajah, melukis dengan rasa

Tak kala terenung kisahku bersamamu

Waktu demi waktu  telah panjang berlalu

Sudah lama ayah, waktu berjalan seiring langkahku

ku lupa pada embun merangsang kaku pada kulit ini

kulupa pada tatapan mentari  pagi menyematkan sinarnya

takkala gelap memenggal senja kulihat sesekali jauh disudut waktu

bagai bayangan desah nafas, kau selalu ada didalam hidupku.

Sembari aku menyeduh secangkir kopi, duduk dalam lamunan semu

Meraba suara parau dibalik wajah yang selalu ingin ku pandang

Sudah tertancap belati kerinduan untuk mu ayah......

Tak terbendung seperti tergulung dalam ombak

Berharap segera menepi dapati aku yang kian telah mencarimu

Bergetar bibirku, isak pilu memanggil namamu....

Berdetak jantungku seakan ingin berlari menembus batas cakrawala

Tangis bersenadung lirih didalam desiran angin malam

entah berapa musim telah berganti namun tetap waktu dapati aku merindumu

kau tau dunia kian kelam seirama dengan rentetan kenistaan

hampir saja  terjun dalam jurang ,mungkin mati dalam lumuran kenajisan

teringat kata yang selalu kau bekalkan untukku "kehidupan sudah tertulis pada dinding waktu"

Ayah datanglah padaku walau sesaat dalam terlelapnya tidurku

Aku ingin bersendah gurau...sekedar mengegam tanganmu yang begitu besar

Aku ingin bersandar dipundakmu sekedar mengusap air mata kerinduanku...

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun