Setelah dijelaskan oleh dokternya, kami pun memutuskan untuk mencoba terapi SVF tersebut ke papa.
Kami pun mengambil paket SVF dengan 1x pengambilan lemak, dimana terdapat 4xSVF + PRP dan 4x PRP Bonus.
PRP (Platelet Rich Plasma) adalah terapi yang menggunakan plasma darah yang diperkaya trombosit. Suntik PRP biasanya digunakan untuk mempercepat penyembuhan luka dan cedera pada tendon, sendi ataupun kulit.
Terapi PRP menggunakan trombosit dari darah yang berperan dalam mendorong pertumbuhan sel-sel baru yang sehat, menghentikan pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka. Trombosit tersebut ditambahkan ke plasma darah dan disuntikkan ke jaringan tubuh yang rusak untuk mempercepat penyembuhan.
Tanggal 27 Januari 2024, papa pertama kali menerima terapi SVF. Ada 9,2 milyar sel induk yang diinfuskan ke tubuh papa.
Suntikan kedua, tanggal 09 Februari 2024, sebanyak 1,8 milyar sel induk. Dan yang ketiga tanggal 17 Februari 2024 sebanyak 1,2 milyar sel induk. Suntikan ke-4 seminggu kemudian, jumlah sel induknya dibawah 1,2 milyar.
Apakah papaku sembuh dari penyakit demensianya?
Tentunya ini merupakan harapan dari kami, anak-anaknya. Tetapi sampai saat artikel ini ditulis, kondisi papa sekarang terkait demensia, belum menunjukkan perubahan seperti yang diharapkan. Bahkan menurutku, semakin menurun dibanding awal tahun.
Mengulang-ngulang pertanyaan dalam waktu berdekatan. Tidak mengetahui keberadaannya  bahkan kadang lupa nama anak cucunya.
Jadi apakah benar terapi stem cell atau SVF bisa menyembuhkan berbagai penyakit, termasuk demensia seperti yang didengungkan?Â
Adakah teman-teman pembaca yang punya kenalan yang pernah melakukan terapi stem cell ataupun SVF dan berhasil sembuh dari penyakitnya, terutama demensia ? Kalau ada, mohon sharingnya di kolom komentar. Terima kasih.