Saat sampai di Pos 5, sudah banyak wisatawan yang duduk untuk menanti terbitnya mentari pagi. Kami pun mencari posisi yang menurut kami strategis untuk menyambut kehadiran sang surya.
Tak berselang lama, lembayung sutra di ufuk mulai bercahaya. Puluhan kapal di lautan menambah keelokan panorama Pulau Padar. Kuedarkan pandanganku ke sekeliling. Terlihat beragam handphone dan kamera wisatawan sedang mengabadikan keindahan moment tersebut.
Rasa lelah dan capek saat menaiki 804 tangga tersebut sirna seketika menyaksikan keindahan panorama yang terpampang di depan mata. Birunya laut berpadu sempurna dengan hijaunya gugusan bukit di pulau sekitarnya. Putihnya awan dan birunya langit menambah kesempurnaan panorama alam tersebut. Sungguh sangat memanjakan mata. Perfect!
Trekking sekitar 30 menit tersebut memberiku pelajaran bahwa tidak ada kesuksesan tanpa perjuangan. Untuk melihat keindahan panorama alam yang instagramable tersebut, perlu perjuangan yang tidak “kaleng-kaleng” 😉
Oya, tidak terlihat tempat penjualan makanan dan minuman di Pulau Padar ini. Jadi bawalah makanan dan minuman bila ingin berlama-lama di Pulau Padar. Tapi perlu diingat, sampahnya jangan di tinggalkan. Bawalah balik untuk nantinya di buang ke tempat sampah.