Gua Maria Bukit Kanada terletak di Jatimulya, Kec. Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten 42315.
Sabtu, tanggal 29 Oktober 2022, saya diajak Indri, sobat setiaku dalam wisata bahari, untuk ziarah ke Gua Maria Bukit Kanada. Kami berangkat bertujuh, tadinya rencananya berdelapan, ternyata pada hari H ada satu teman yang berhalangan karena tidak enak badan.
Akses Menuju Gua Maria Bukit Kanada, Rangkas Bitung
Selain menggunakan kendaraan pribadi, bus maupun angkutan umum, ternyata ada cara yang lebih murah dan mudah, yaitu dengan kereta api.
Untuk yang dari Jakarta, cukup menggunakan kereta api rute Tanah Abang ke Rangkasbitung seharga Rp 8.000,-. Sedang dari Serpong, menggunakan kereta api dari Stasiun Rawa Buntu ke Rangkasbitung seharga Rp 6.000,-
Begitu keluar dari Stasiun Rangkasbitung, beloklah ke kanan, jalanlah lurus ke depan menuju jalan raya untuk naik angkot merah nomor 02, tarifnya Rp 7.000,-, jaraknya sekitar 10 menitan.
Pada saat akan kembali ke Stasiun Rangkasbitung, naiklah angkot merah nomor 02 yang pasti sudah ngetem di depan pagar keluar dari kompleks Akademi Keperawatan yang menyatu dengan Gua Maria Bukit Kanada dan turunlah di depan stasiun. Kalaupun tidak ada angkot yang ngetem, tunggu sebentar di depan pintu pagar tersebut, karena angkot tersebut pasti akan lewat di sana.
Untuk saya yang dari Serpong, ongkos pulang pergi dari Stasiun Rawa Buntu sampai ke Gua Maria Bukit Kanada, hanya menghabiskan Rp 26.000,-, ditempuh sekitar 1,5jam perjalanan. Untuk yang dari Jakarta Rp 30.000,- sekitar kurang lebih 2jam. Murah dan mudah bukan?
Saat jalan pulang, kereta api yang kami tumpangi dari Stasiun Rangkasbitung sepi. Satu gerbongnya hanya kami bertujuh. Sangat nyaman, tidak perlu dempet-dempetan. Kami tinggal duduk manis menikmati keindahan sepanjang perjalanan yang kami lewati.
Gua Maria Bukit Kanada, Rangkasbitung
Berdoa sejenak di Gua Maria, dokpri
Gua Maria Bukit Kanada merupakan akronim dari Bunda Kita Kampung Narimbang Dalam. Nama ini merujuk pada lokasi gua Maria ini berada.
Cuaca sangat menyengat ketika kami keluar dari Stasiun Rangkasbitung. Tentu saja kami sambut dengan senang hati, daripada hujan, tentunya akan lebih menyulitkan.
Begitu turun dari angkot merah yang kami tumpangi dari Stasiun Rangkasbitung, kami melewati tempat minum yang ada di sisi sebelah kanan. Jalanlah lurus ke depan, nantinya kita akan sampai di gerbang yang ada tulisan “GUA MARIA BUKIT KANADA”, yang mana sebelah kiri dan kanan dari gerbang tersebut merupakan tempat parkir.
Begitu masuk gerbang tersebut, kita akan melihat deretan tempat cuci tangan di beberapa lokasi di sepanjang jalan menuju Gua Maria tersebut. Ternyata prokes untuk mencegah penularan Covid-19 benar-benar diterapkan di sini.
Lokasi di area Gua Maria banyak ditumbuhi pohon rindang. Terdapat beberapa ornament religi yang ditempatkan di beberapa tempat di sana. Perasaan damai dan teduh langsung bisa dirasakan. Karenanya Gua Maria ini sangat cocok untuk wisata religi.
Oya, di sebelah kanan sebelum mencapai Gua Maria, terdapat Kawasan Agro Wisata, yang mana terdapat: Saung Mawar, Taman Kelinci, Toko Rohani, Kolam Ikan Koi, Rumah Kompos, Tanaman Hias, Budidaya ikan & Kebun Sayur yang bisa kita nikmati di sana. Terdapat papan petunjuk yang mengarahkan kita ke sana.
Saat kami tiba, tempat parkir penuh dengan bus dan kendaraan pribadi. Ribuan lebih peziarah memenuhi lokasi Gua Maria Bukit Kanada. Mungkin karena penutupan bulan Rosario.
Ada yang berdoa ataupun sekedar duduk di sekitar Gua Maria menanti misa yang akan dimulai jam 11.00WIB. Kapel besar yang letaknya di samping Gua Maria, saung yang terletak persis di depan kapel serta pelataran yang terletak di depan Gua Maria dipenuhi peziarah yang duduk di kursi plastik yang disediakan.
Kami mampir ke Gua Maria untuk berdoa sebentar. Setelahnya kami memutuskan untuk mengikuti misa tersebut. Sebagian teman kami duduk di kursi plastik di sebelah saung, sedang saya, Indri & Erna memutuskan untuk duduk di atas pembatas jalan di pelataran, dibawah pohon rindang.
Walaupun hanya duduk di pembatas jalan di pelataran, tidak mengurangi kekhusyukan kami dalam mengikuti misa. Naungan pohon diatasnya & hembusan angin sepoi-sepoi membuat terik mentari tidak terasa sama sekali.
Setelah misa, kami memutuskan untuk Jalan Salib. Ada dua track Jalan Salib di Gua Maria Bukit Kanada, yakni Jalan Salib dengan track panjang dan track pendek.
Jika ingin mengawali ziarah dengan Jalan Salib track panjang, maka sebelum memasuki gerbang Gua Maria, pas di parkiran, ambil ke kanan arah asrama Akademi Keperawatan. Perhentian pertama persis di depan pintu pagar asrama putri Akademi Keperawatan.
Kami memilih Jalan Salib track pendek, karena posisinya persis disebelah kiri tempat kami mengikuti misa. Perhentian ke XIV, tepat di seberang kapel kecil, yang letaknya bersebelahan dengan kapel besar. Di dalam kapel kecil, terdapat corpus Yesus berukuran besar. Suasana di kapel ini sangat hening, cocok untuk yang ingin berdoa secara pribadi.
Karena kami hanya mengikuti Jalan Salib rute pendek. Maka pulangnya kami mencoba menelusuri Jalan Salib rute panjang, tetapi dari arah sebaliknya.
Untuk rute Jalan Salib panjang, kita harus naik turun tangga melalui hutan. Jalannya tidak susah, hanya mengikuti jalan yang sudah disediakan. Berhubung melalui hutan yang dipenuhi rindangnya pohon-pohon, maka cuaca terik tidak terasa sama sekali.
Oya, kita bisa menikmati makan siang di sini sebelum pulang. Letaknya di jalan yang terletak di samping kanan tempat parkir. Telusuri jalan tersebut, akan ditemukan rumah yang didayakan untuk menjual makanan dan minuman. Harganya tidak memberatkan kantong. Kita mengambil sendiri makanan yang akan kita nikmati. Untuk nasi dengan lauk daun singkong, kentang balado dan terong balado, kita hanya membayar Rp 12.000,-. Murah bukan?
Gua Maria Bukit Kanada ini sangat saya rekomendasikan bagi yang ingin menjauh sejenak dari keramaian. Rindangnya pepohonan, udara yang sejuk, jauh dari hingar bingar keramaian, membuat kita bisa berdoa secara khusyuk, tentunya suasana hati kita akan menjadi tenang dan damai. Ditambah lagi mudah dan murahnya akses menuju ke sini.
Semoga bermanfaat.
Serpong, 31 Oktober 2022
