Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

"Surfing", Menguras Tenaga tetapi Sangat Menyenangkan

5 Juni 2022   15:01 Diperbarui: 6 Juni 2022   15:07 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar "Surfing" di Pantai Legian (dokpri)

Sejak pandemi Covid-19 yang  melanda seantero dunia, saya tidak pernah berlibur. Bahkan karena Covid-19, rencana perjalanan ke Labuan Bajo April 2020 akhirnya dibatalkan. Mau tak mau, DP 25,9% yang telah kami bayar, akhirnya hangus. 

Menurut agennya, DP-nya bisa kami perhitungkan kapan pun kami mau berangkat ke sana. Tetapi untuk menyamakan jadwal 12 orang peserta yang tadinya sudah membayar DP, di tengah masih adanya Covid-19 ini, sangat sulit, akhirnya kami sepakat untuk merelakannya.

Tiket pesawat yang telah kami pesan, kami mintakan "refund". Ternyata penggantian dari maskapai, bukan berupa "uang", tetapi "voucher" yang akan hangus Mei 2021. 

Karena saya yang mengkoordinir perjalanan ke Labuan Bajo, maka sewaktu ada teman yang mau beli tiket pesawat, saya jualkan voucher ke teman-teman. Puji syukur,  semua voucher temanku terjual semua, kecuali punyaku sendiri tidak terjual :(

Pada bulan Mei 2021, sewaktu voucher pesawat tersebut akan hangus, maka saya pakai voucher tersebut dengan membeli tiket PP ke Bali untuk libur lebaran 2022. 

Pikir saya kalau memang lebaran 2022 masih tidak bisa berangkat, ya sudahlah, setidaknya saya sudah mencoba memakai voucher tersebut sebelum hangus.

Berhubung masih masa pandemi, saya berencana staycation saja di Bali. Sebagai  seorang "beach lover", duduk di pantai mendengarkan deburan suara ombak, mencium aroma air laut, merupakan hiburan yang sangat menyenangkan bagiku. Apalagi kalau ditambah melakukan olah raga airnya. 

Saya pernah ikut arung jeram di Sukabumi puluhan tahun lalu. Sangat mendebarkan dan menyenangkan. Jadi sebelum berangkat ke Bali, saya sempat mengajak teman dan saudaraku yang akan berlibur ke Bali untuk ikut arung jeram di sana. 

Tetapi ajakan saya ditolak mereka. Alasan temanku, tidak berani, takut mati. Alasan saudaraku, malas gerak, ingin santai saja di hotel. Karena hanya sendiri, maka keinginanku tersebut akhirnya saya kubur.

Saya berangkat tanggal 30 April - 8 Mei 2022. Selama 3 malam pertama saya menginap di Grand Hyatt Nusa Dua.

Dan dua malam berikutnya menginap di hotel Komaneka di daerah Ubud, dan tiga malam terakhir menginap di hotel Pullman di daerah Legian.

Saat menyusuri pantai Legian di sore hari (hari ketiga sebelum balik ke Jakarta), saya ditawari pak "Kisah", apakah berminat untuk belajar "surfing".  

Sebagai penyuka wisata air, hati saya langsung tergerak untuk mempelajarinya. Setelah saya tanyakan harganya, 1 jam Rp 100.000,- maka saya pun mengiyakan.

Sebagai penyuka olahraga air, renang dan snorkeling merupakan aktivitas air yang sering saya lakukan. Melihat beraneka ragam karang dan biota bawah laut, sungguh menyenangkan dan membuat kita menyadari betapa besar keagungan-Nya. Semua kepenatan langsung hilang bila bisa berenang dan snorkeling di laut. 

Olahraga air sering dianggap sebagai olah raga ekstrem sehingga banyak dihindari orang. 

Saya juga pernah hampir terbawa arus saat snorkeling di Nusa Ela Resort di Pulau Tiga, Maluku Tengah (Bisa di baca di sini). Tetapi saya tidak kapok, karena saya percaya mati hidup kita sudah digariskan.

Menurut wikepedia, Surfing (Selancar) merupakan sebuah olahraga yang biasanya berlangsung di atas ombak yang tinggi. Olahraga ini dilakukan dengan menggunakan sebilah papan sebagai alat untuk bermanuver di atas ombak. 

Papan tersebut akan bergerak dengan menggunakan tenaga arus ombak di bawahnya dan arahnya dikemudikan seorang peselancar. 

Adrenalin akan terpacu karena tertekan untuk mengarahkan papan selancar sekaligus menjaga keseimbangan.

Keseimbangan sangat penting dalam berselancar, karena kita akan terjatuh kalau tidak ada keseimbangan saat berdiri di papan seluncur. Pandangan mata juga harus tertuju ke depan.

Pada saat tidak seimbang, maka dipastikan akan terjatuh (dokpri)
Pada saat tidak seimbang, maka dipastikan akan terjatuh (dokpri)

Hari pertama belajar, ternyata sangat sulit. Jangankan bisa berselancar, berdiri di papan saja susah. Adanya jatuh, bangun, jatuh lagi, bangun lagi. Begitu seterusnya.

Lutut kananku terluka karena gesekan dengan pasir. Tenaga habis terkuras karena terjangan ombak. Apakah saya kapok?  Tentu saja tidak.

Sehabis belajar, saya pun menginfokan ke pak Kisah, besok sore saya akan mampir untuk belajar lagi. Sekalian menginfokan bahwa saya tidak bawa uang ke pantai, jadi uangnya akan saya bayar besok (karena sudah waktunya pak Kisah untuk berbenah dan pulang ke rumahnya sebab hari sudah menjelang malam).

Sore berikutnya, saya mampir lagi untuk belajar. Kali ini lebih terencana. Untuk meminimalkan luka, maka saya pun mencoba mencari legging, agar kalau terjatuh, tidak langsung mengenai kulit. Beruntung ternyata ciciku menjual legging. 

Hari kedua belajar, hasilnya lebih memuaskan di banding hari sebelumnya. Saya sudah bisa berdiri di papan seluncur. Walau masih belum benar cara berdiri di papan seluncur, setidaknya saya sudah bisa berdiri dan meluncur.

Ada kesenangan tersendiri saat bisa berdiri dan meluncur, walaupun untuk itu, saya harus merasakan pusing akibat gempuran ombak yang mengakibatkan papan seluncur menghantam kepalaku. 

Bibir berdarah karena hantaman papan seluncur yang menyebabkan secara tidak sengaja gigiku menggigit bibirku. Tenaga benar-benar terkuras habis akibat hempasan ombak.

"No pain no gain", istilah yang sangat tepat untuk menggambarkannya. Setidaknya surfing ini mengobati kekecewaanku karena tidak bisa bermain arung jeram di Bali. 

Sayang tidak ada pesta yang tidak berakhir. Besoknya saya sudah harus kembali ke Jakarta. Kalau tidak, ingin sekali lebih memantapkan pelajaran selancar air ini. 

Bagi yang berminat belajar dengan pak Kisah, tempatnya persis depan pintu hotel Pullman, sebelah kanan.

Hal yang perlu diperhatikan waktu berselancar:

1 Harus bisa berenang

Bisa berenang merupakan hal yang mutlak diperlukan. Karena kalau tidak bisa, akan panik saat jatuh dan diterjang ombak.

2. Pastikan memakai baju renang yang menutup seluruh badan, untuk meminimalkan luka akibat gesekan dengan pasir saat terjatuh.

3.  Kondisi badan harus "fit" karena sangat menguras tenaga akibat terjangan ombak.

Dari yang saya baca, ternyata banyak manfaat melakukan olah raga selancar air ini, diantaranya:

1.  Menyehatkan jantung dan pembuluh darah

Selancar air meningkatkan denyut jantung karena organ ini harus menyediakan suplai darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Ketika denyut jantung meningkat, aliran darah akan mengalami hal yang sama. Lama-kelamaan, jantung akan terlatih untuk memompa darah secara efektif.

Artinya, jantung tidak harus sering berdetak untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Detak jantung pun menjadi lebih lambat dan tubuh akan semakin bugar.

2. Melatih ketahanan otot dan stamina

Olahraga "surfing" membuat kita harus sering berenang, mendayung, menyeimbangkan diri di atas papan selancar dan naik ke papan selancar tiap kali terjatuh. Hal ini berperan besar dalam melatih stamina dan ketahanan otot. 

3.  Menambah asupan Vitamin D

Berselancar di laut terbuka membuat kulit kita terpapar sinar matahari. Ini bagus karena tubuh membutuhkan sinar matahari untuk mengolah vitamin D.

4.  Membangun otot atas tubuh

Selancar air punya manfaat membangun berbagai otot penting di bagian atas tubuh. Kita akan banyak melatih otot pundak, punggung, dan lengan yang jarang digunakan dalam olahraga ringan sehari-hari.

5. Melatih keseimbangan

Butuh keseimbangan dan kemampuan koordinasi yang luar biasa untuk menjaga tubuh tetap stabil di atas papan selancar yang kecil dan mengapung di air yang terus bergerak.

6. Meningkatkan kualitas tidur

Aktivitas fisik bisa meningkatkan kualitas tidur.

7.  Baik bagi kesehatan mental

Olah raga air memberikan kesenangan tersendiri bagi penikmatnya.

Apakah ada rekan kompasianer yang tertarik untuk belajar selancar air? Atau ada yang sudah mahir?

Selamat menikmati akhir pekan.

Serpong, 05 Juni 2022

Rosmani

Referensi: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun