Semasa hidupnya, setiap pulang kerja, pasti mama menjadi tempatku mencurahkan isi hati. Tidak ada kejadian apapun yang saya alami yang tidak saya ceritakan kepada mama.
Setiap malam kami selalu menonton TV bersama. Di sela iklan, saya sering memegang tangan mama, meletakkannya ke pundakku & memintanya memijitku. Biasanya kami berdua langsung tertawa, karena seharusnya sayalah yang harus memijitnya, ini malah ke balik :)
Sambil saya akan menceritakan kejadian di kantor. Apabila kejadiannya mengesalkan maka mama akan menyuruhku bersabar, sebaliknya kalau kejadiannya menyenangkan maka mama akan ikut tersenyum bahagia bersamaku.
Mama juga merupakan tempatku bersandar dikala terpuruk. Beliau adalah penyemangatku dan segalanya bagiku.
Mama merupakan malaikat tidak bersayap yang selalu menjagaku
Pada saat kita sakit, pastilah mama yang akan menjaga kita. Saya masih ingat, pada saat saya sakit, mama yang selalu menyodorkan obatnya di depanku pada saat tiba waktunya minum obat.
Saya termasuk orang yang “mager” (malas gerak). Karena tahu sifatku, maka mama biasa mengantarkan buah yang sudah dipotong dan tinggal di makan di depanku. Beliau tahu kalau tidak di taruh di depan mata, maka saya tidak mungkin akan memakan buah tersebut walaupun sudah dikasih tahu di kulkas ada buah (makanan).
Mama mencintai kami sampai akhir hayatnya
Dalam ingatanku, tidak ada hal-hal negatif tentang mama. Mama tidak pernah meminta duit kepada kami. Biasa kalau gajian, maka saya sisihkan sebagian kecil gajiku untuk papa dan mama. Ternyata duit yang saya kasih ke mama, tidak pernah dipakai oleh mama, tetapi di simpan dan setelah terkumpul di dibelikan perhiasan lagi untuk saya.
Mama adalah orang terpenting dalam hidupku dan orang yang paling saya sayangi selain papa. Dan saya yakin, beliau juga sangat menyayangi kami semua bahkan sampai saat meninggalnya beliau masih mencurahkan kasihnya kepada kami dengan caranya sendiri.
Ceritanya mama meninggal di bulan ke-7 menurut kalender Cina, yang mana menurut kepercayaan warga Tionghua merupakan masa di mana gerbang neraka di buka. Pada masa itu biasa roh leluhur masuk ke “Tatung” untuk menyampaikan pesan mereka ke anggota keluarga.
Menurut Wikipedia, Tatung adalah orang yang dimasuki roh dewa atau leluhur, dimana raga orang tersebut dijadikan sebagai alat komunikasi atau perantara antara roh dewa atau leluhur.
Nah, pada saat di rumah duka, mertua adikku menginformasikan bahwa roh mamaku masuk ke “tatung” dan menyuruh kami untuk ke sana karena ada pesan penting yang akan disampaikan kepada kami. Saya tidak percaya karena bukan tipe mamaku. Tetapi karena sudah disampaikan maka pada hari yang ditentukan, papa dan kami, anak-anaknya pun menuju ke rumah tatung tersebut.