Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tempat-tempat Wisata di Maluku

18 Februari 2019   06:15 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:17 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indri yang sedang memegang Morea (dok pribadi)

Selain keindahan alam dan bawah lautnya yang memikat, terdapat wisata-wisata sejarah yang bisa dikunjungi di Maluku. 

Berikut beberapa tempat wisata di Maluku yang sempat saya datangi ketika trip ke Maluku 26-30 Desember 2018:

- PANTAI HULUWA

Pantai Huluwa (dok pribadi)
Pantai Huluwa (dok pribadi)
Pantai Huluwa (dok pribadi)
Pantai Huluwa (dok pribadi)
Pantai Huluwa, pantai yang sekilas mirip tanah lot Bali, namun masih alami dan private.  Terdapat di desa Wakasihu, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah. Waktu sampai di sana tidak ada pengunjung sama sekali. 

Mungkin karena masih pagi dan hari Natal. Kami mampir sebentar untuk foto-foto dan setelahnya melanjutkan perjalanan ke Negeri Larike.

- NEGERI LARIKE

Indri yang sedang memegang Morea (dok pribadi)
Indri yang sedang memegang Morea (dok pribadi)
Ci Elsa berpose dengan Morea yang dipegangnya (dok pribadi)
Ci Elsa berpose dengan Morea yang dipegangnya (dok pribadi)
Apakah kalian sudah pernah melihat belut raksasa? Kalau belum pernah, maka kalian harus mampir ke Negeri Larike. Terdapat banyak belut raksasa (Morea) yang hidup alami di aliran sungai yang sangat jernih. 

Kalian tidak akan menemukannya di tempat lain selain di Maluku. Dinamakan Belut Raksasa karena ukurannya tidak seperti belut-belut pada umumnya. 

Belut ini bisa tumbuh hingga panjang 1-1.5m dan beratnya bisa mencapai 10-30kg. Untuk melihat belut raksasa tersebut, kami disuruh mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan suka rela. Setelahnya kami diantar oleh beberapa warga ke tempat Morea tersebut berada. Kami melewati jembatan sebelum turun ke sungai yang alami, berbatu dan bertingkat.

Belut raksasa (Morea) ini hidup di sungai yang ada di perkampungan, dimana sungai tersebut juga digunakan warga setempat untuk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, dll. 

Mereka umumnya sembunyi di bawah batu yang teredapat di pinggiran sungai sehingga diperlukan umpan untuk menarik mereka keluar. Umpannya adalah ikan mentah. 

Ikan mentah tersebut dimasukkan ke dalam suatu wadah yang diisi air, kemudian airnya dituangkan ke sungai, maka tidak lama kemudian Morea tersebut segera muncul. Hanya ci Elsa dan Indri yang berani memegang dan bermain dengan Morea tersebut. 

Tetapi mereka hanya bisa mengelus-ngelus Morea itu, tidak bisa memegang apalagi mengangkatnya karena sangat licin haha. Saya dan Elly hanya berdiri sebagai penonton saja:)

- PANTAI BATU LAYAR

dok pribadi
dok pribadi
Pantai Batu Layar merupakan pantai yang terdapat di Desa Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah yang bentuk batunya menyerupai layar yang ada di kapal. Kami hanya singgah untuk foto di batu layar tersebut (tidak turun ke pantainya) dalam perjalanan menuju ke Nusa Ela Resort, Pulau Tiga. 

- GEREJA IMANUEL

dok pribadi
dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi
Ruangan dalam gereja Imanuel (dok pribadi)
Ruangan dalam gereja Imanuel (dok pribadi)

Gereja Imanuel merupakan gereja tertua di Maluku. Terletak di Negeri Hila, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Bangunan ini berdinding kayu dan di cat putih dengan atap rumbia dan sebuah tiang lonceng menghiasi halamannya. 

Gereja ini dibangun oleh Belanda tahun 1659 dan telah mengalami beberapa pemugaran tetapi tetap mempertahankan bentuk aslinya. Gereja ini sudah tidak dipergunakan untuk tempat ibadah. 

Hanya dijadikan sebagai bangunan bersejarah. Pada saat terjadi konflik agama di Maluku tahun 1999 gereja ini sempat dibakar. 

Hanya berjarak beberapa puluh meter dari Gereja Tua Imanuel ini, terdapat Mesjid Wapauwe  yang merupakan mesjid Tertua di Maluku. Mesjid ini masih dipergunakan untuk tempat beribadah. Kami tidak sempat mampir ke mesjid tersebut karena menurut pak Memed saat itu merupakan jam sholat.

Dengan dibangunnya mesjid dan gereja tertua di tempat yang saling berdekatan, ini membuktikan bahwa toleransi di Maluku sudah terjalin dari jaman dahulu. 

- BENTENG AMSTERDAM

dok pribadi
dok pribadi

dok pribadi
dok pribadi

Ruangan lantai 3 Benteng Amsterdam (dok pribadi)
Ruangan lantai 3 Benteng Amsterdam (dok pribadi)

Benteng Amsterdam adalah benteng peninggalan Belanda yang terletak di perbatasan antara Negeri Hila dan Negeri Kaitetu, Kabupaten Maluku Tengah. 

Benteng Amsterdam merupakan salah satu bangunan tua yang berusia ratusan tahun dan merupakan bagian sejarah dari penguasaan VOC di Maluku. Benteng Amsterdam berlantai 3. Disetiap sisi bangunan terdapat jendela. Dari atas Benteng Amsterdam kita bisa melihat pemandangan laut di sekitarnya.

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati dan menghargai jasa pahlawannya"- Soekarno. 

Jadi seandainya ke Maluku jangan lupa singgah ke Benteng Amsterdam.

-  GONG PERDAMAIAN

dok pribadi
dok pribadi

dok pribadi
dok pribadi

Gong perdamaian terletak di Taman Pelita,  pusat kota Ambon, Maluku, taman yang asri dan terbuka untuk umum. Di Gong tersebut terdapat bendera-bendera dari tiap negara di dunia. 

Gong Perdamaian ini  ini merupakan Gong Perdamaian ke-35 di dunia. Tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Ambon, tetapi gong ini merupakan kebanggaan Indonesia juga.

Gong ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tanggal 25 November 2009. Tujuan dibangunnya gong ini adalah untuk menghapus citra Ambon yang dulu identik dengan kekerasan dan kerusuhan agar dapat hidup dalam damai.

- JEMBATAN MERAH PUTIH

Jembatan Merah Putih (dok pribadi)
Jembatan Merah Putih (dok pribadi)
dok pribadi
dok pribadi
Menurut wikipedia:

Jembatan Merah Putih adalah jembatan kabel pancang yang terletak di Kota Ambon.  Jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di Indonesia Timur. Dibangun sejak 17 Juli 2011 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo tanggal 4 April 2016. 

Nama Jembatan ini adalah berdasarkan Bendera Merah Putih, bendera kebangsaan Indonesia. Akan tetapi ada makna dibalik penamaan jembatan merah putih ini. Ketika terjadi konflik di Maluku tahun 1999 sd 2002, golongan Kristen disebut golongan merah sementara golongan Muslim disebut golongan putih. Jembatan ini menjadi simbol perdamaian, persatuan serta lambang kebersamaan antar warga Maluku.

Artikel ini adalah artikel penutup perjalanan ke Kei+Ambon+Ora Beach 22-30 Desember 2018. Semoga bisa menjadi referensi bagi yang berencana jalan-jalan ke Maluku.

Selamat pagi rekan kompasianer. Selamat beraktivitas.

Jakarta, 11 Februari 2019

Salam,

Sisca Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun