Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Imlek "Sincia" yang Masih di Pertahankan & di Hilangkan

1 Februari 2019   06:15 Diperbarui: 2 Juli 2021   14:37 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanggal 5 Februari 2019, hari Selasa merupakan Tahun Baru Imlek bagi suku Tionghoa. Imlek (Sincia, bahasa Hokkian) adalah perayaan penggantian tahun baru menurut kalender Cina.

Dulu, waktu masih kecil (masih SD) dan masih tinggal di daerah, Sincia sangat dinantikan karena pada saat Sincia pasti selalu dapat angpao dan memakai baju baru dan perhiasan .  Pada saat itu begitu dapat angpao maka kami bisa bebas membelanjakan duit angpao yang kami dapat untuk membeli makanan yang kami sukai. 

Biasanya duit angpao itu saya pakai untuk membeli "mie" pada apek yang jual di depan rumahku. Kok mie, apa tidak salah tulis?  Memang tidak  haha Dulu tidak setiap hari kami bisa membeli jajanan di luar karena mama selalu memasak untuk kami. Jadi membeli"mie" waktu itu adalah barang mewah bagi kami yang masih kecil.

Baca juga: Mengenal "Tet", Perayaan Tahun Baru Imlek di Vietnam

Terkait dengan perayaan tahun baru Imlek, ada tradisi turun temurun yang selalu dilaksanakan, walaupun mulai disederhanakan oleh generasi-generasi muda sekarang.

Berikut tradisi-tradisi Sincia yang masih dipertahankan dan yang sudah mulai disederhanakan oleh generasi muda sekarang:

- Membersihkan Rumah

Sumber: http://emakpintar.org/content/8635/lakukan-hal-ini-agar-rumah-lebih-cepat-bersih.html
Sumber: http://emakpintar.org/content/8635/lakukan-hal-ini-agar-rumah-lebih-cepat-bersih.html

Sincia di daerah sangat ramai dan meriah. Sebulan sebelum sincia maka biasanya sudah mulai mencicil untuk bersih-bersih rumah. Tradisi ini yang sangat tidak saya sukai haha

Rumah di daerah itu terbuat dari kayu dan berlantai kayu semua dan sangat luas, jadi membersihkannya harus di gosok pakai sikat hitam. 

Membayangkan harus menyikat rumah sudah membuat pusing tetapi itu harus dilaksanakan karena saya kasihan kalau dikerjakan oleh mama sendiri. Jadi biasanya saya bantu-bantu. 

Namanya masih kecil dan kerjanya lelet, membersihkan halaman saja bisa memakan waktu seharian. Itu yang membuat saya malas. Mungkin kalau sekarang di suruh bersihin tidak sampai 2 jam sudah kelar  haha

Sekarang membersihkan rumah tetap dijalankan tetapi tidak seperti di daerah yang rumahnya terbuat dari kayu, sekarang rumah di Jakarta rata-rata sudah berlantai ubin dan setiap hari sudah di pel, jadi tugas bersih-bersih sudah lebih gampang.  

Konon bagi keluarga yang ada anggota keluarganya yang meninggal maka mereka tidak boleh bersih-bersih rumah. Makanya tradisi bersih-bersih rumah tetap dijalankan karena anggapan kalau tidak bersih-bersih rumah berarti dalam suasana berkabung.

- Mendekorasi Ulang Rumah

Pemasangan lampion dan aksesoris Imlek (dok pribadi)
Pemasangan lampion dan aksesoris Imlek (dok pribadi)
Karena rumah terbuat dari kayu, maka biasanya menjelang Imlek, setelah rumah selesai dibersihkan maka di cat ulang rumahnya. Setelahnya dipasangkan lampion dan pintu ditempel kertas yang berisi ucapan-ucapan keberuntungan.

Tradisi ini kadang masih dilaksanakan tetapi kadang tidak.

- Mengunting  Rambut

Sumber: https://www.dream.co.id/your-story/begini-aturan-potong-rambut-wanita-dalam-islam-1512306.html
Sumber: https://www.dream.co.id/your-story/begini-aturan-potong-rambut-wanita-dalam-islam-1512306.html

Bukan hanya rumah yang harus dibersihkan menjelang Tahun Baru Imlek. Tetapi rambut juga harus digunting. Alasannya agar tidak sial.

Saya sudah tidak pernah mengunting rambut menjelang Imlek karena saya tidak mempercayai mitos ini. Tetapi masih banyak teman saya yang mempercayai mitos ini.

Kemarin di grup WA teman juga lagi bilang mau gunting rambut. Trus saya bilang sudah lama saya tidak pernah gunting rambut lagi menjelang sincia. Langsung teman saya bilang jangan...pantang (bisa sial) 😁

Seperti tahun baru pada umumnya, kita pasti ada resolusi dan harapan-harapan untuk tahun ke depannya yang lebih baik. Jadi mitos gunting rambut sebelum tahun baru ini mungkin lebih untuk "spirit" pribadi kita agar kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk berubah ke arah yang lebih baik sehingga diharapkan akan menyambut tahun baru  yang akan datang dengan harapan dan semangat baru.

- Baju Serba Warna Merah & Cerah

Sumber: https://sdk6.bpkpenaburjakarta.or.id/id/2015/02/26/chinese-new-year-celebration/
Sumber: https://sdk6.bpkpenaburjakarta.or.id/id/2015/02/26/chinese-new-year-celebration/
Salah satu ciri khas dalam merayakan Imlek adalah nuansa warna merah yang dominan. Coba lihat ke departement store, pada saat menjelang Imlek maka warna baju yang dominan adalah warna merah. Warna merah dianggap sebagai lambang keberuntungan  ("hoki").  Jaman dulu pada saat Imlek maka baju yang dipakai senantiasa warna merah dan cerah. Warna yang paling dihindari adalah warna hitam atau putih, karena kedua warna ini identik dengan berkabung.

Baca juga: Salah Kaprah Kata Gong Xi Fa Cai untuk Menyebut Tahun Baru Imlek

Tetapi untuk generasi muda sekarang, warna merah sudah tidak terlalu mendominasi. Bahkan di hari pertama Imlek, kadang warna hitam juga dipakai. Bahkan beberapa tahun terakhir ini selalu beredar melalui WA, warna-warna yang sebaiknya dipakai di hari pertama Imlek berdasarkan shio-nya.

- Melunasi Hutang

Sumber: https://www.aktual.com/muslim-tunda-bayar-hutang-dapat-azab-pedih/
Sumber: https://www.aktual.com/muslim-tunda-bayar-hutang-dapat-azab-pedih/
Sebelum Imlek biasanya hutang segera di lunasin. Harapannya agar di tahun baru yang akan datang tidak ada beban hutang yang harus dipikul sehingga dalam merayakan Imlek bisa lebih "happy". Tetapi tradisi ini mungkin sudah tidak berlaku sekarang apalagi kalau ada pinjaman ke Bank :)

- Bagi-bagi Angpao

Sumber: http://rri.co.id/malang/post/berita/246145/daerah/imlek_dan_bagibagi_angpao.html
Sumber: http://rri.co.id/malang/post/berita/246145/daerah/imlek_dan_bagibagi_angpao.html
Tradisi ini sampai sekarang masih dilaksanakan. Biasanya bagi yang sudah berkeluarga mereka akan memberikan angpao kepada anak-anak dan oran tua dengan tujuan agar anak-anak dan orang tua diberkati kesehatan dan umur panjang. Sedangkan pembagian angpao kepada remaja yang belum punya pasangan tujuannya agar mereka segera mendapatkan pasangan (kui yian).

- Mengunjungi Sanak Saudara

Dok pribadi
Dok pribadi
Imlek juga dijadikan sebagai ajang silatuhrami untuk mengunjungi saudara dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan. Biasanya yang lebih muda mengunjungi yang lebih tua. 

Saya sekolah di Bagansiapiapi, tapi orang tua saya tinggal di Sinaboy. Tiap kali Sincia saya pasti pulang ke kampung untuk merayakannya bersama orang tua dan saudara-saudaraku. 

- Tidak Boleh Menyapu (Membuang Sampah)

Sumber: http://winny-sanjaya.blogspot.com/2012/01/7-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-pada.html
Sumber: http://winny-sanjaya.blogspot.com/2012/01/7-hal-yang-tidak-boleh-dilakukan-pada.html
Di hari pertama Imlek, tidak boleh menyapu dan membuang sampah. Alasannya menyapu dan membuang sampah identik dengan membuang jauh rejeki. Malah di daerah waktu masih kecil, hasil menyapu di hari ke dua sampai dengan ke sembilan dikumpulkan dan ditaruh di belakang meja altar dan baru dibuang sehari setelahnya.

Baca juga: Kue Keranjang dan Barongsai Identik dengan Perayaan Imlek

Karena tinggal di Jakarta banyak debu, maka di hari pertama Imlek,menyapu tetap tidak diperbolehkan, tetapi lantai tetap di pel dan airnya di buang seperti biasa. Sudah tidak seketat seperti dulu lagi.

Demikianlah tradisi-tradisi Imlek yang masih dipertahankan dan yang disederhanakan.

Menurut saya perayaan tahun baru Imlek lebih meriah di kampung dibandingkan dengan di kota besar. Dulu sebulan sebelum Imlek, tiap rumah pasti memasang lagu Imlek...suasana menjelang Imlek benar-benar terasa. Sekarang ini untuk mendengar lagu Imlek paling harus ke Glodok atau ke mall karena di rumah sudah tidak pernah memutar lagu Imlek lagi.

Akhir kata bagi kompasianer yang merayakan tahun baru Imlek, saya mengucapkan:

" GONG XI FA CAI, Selamat Tahun Baru Imlek 2019

Semoga bersama tahun yang baru, kita semua senantiasa sehat, sukses dan diberkati"

Jakarta, 01 Februari 2019
Salam,
Sisca Dewi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun