Tanggal 5 Februari 2019, hari Selasa merupakan Tahun Baru Imlek bagi suku Tionghoa. Imlek (Sincia, bahasa Hokkian) adalah perayaan penggantian tahun baru menurut kalender Cina.
Dulu, waktu masih kecil (masih SD) dan masih tinggal di daerah, Sincia sangat dinantikan karena pada saat Sincia pasti selalu dapat angpao dan memakai baju baru dan perhiasan . Pada saat itu begitu dapat angpao maka kami bisa bebas membelanjakan duit angpao yang kami dapat untuk membeli makanan yang kami sukai.
Biasanya duit angpao itu saya pakai untuk membeli "mie" pada apek yang jual di depan rumahku. Kok mie, apa tidak salah tulis? Memang tidak haha Dulu tidak setiap hari kami bisa membeli jajanan di luar karena mama selalu memasak untuk kami. Jadi membeli"mie" waktu itu adalah barang mewah bagi kami yang masih kecil.
Baca juga: Mengenal "Tet", Perayaan Tahun Baru Imlek di Vietnam
Terkait dengan perayaan tahun baru Imlek, ada tradisi turun temurun yang selalu dilaksanakan, walaupun mulai disederhanakan oleh generasi-generasi muda sekarang.
Berikut tradisi-tradisi Sincia yang masih dipertahankan dan yang sudah mulai disederhanakan oleh generasi muda sekarang:
- Membersihkan Rumah
Sincia di daerah sangat ramai dan meriah. Sebulan sebelum sincia maka biasanya sudah mulai mencicil untuk bersih-bersih rumah. Tradisi ini yang sangat tidak saya sukai haha
Rumah di daerah itu terbuat dari kayu dan berlantai kayu semua dan sangat luas, jadi membersihkannya harus di gosok pakai sikat hitam.
Membayangkan harus menyikat rumah sudah membuat pusing tetapi itu harus dilaksanakan karena saya kasihan kalau dikerjakan oleh mama sendiri. Jadi biasanya saya bantu-bantu.
Namanya masih kecil dan kerjanya lelet, membersihkan halaman saja bisa memakan waktu seharian. Itu yang membuat saya malas. Mungkin kalau sekarang di suruh bersihin tidak sampai 2 jam sudah kelar haha
Sekarang membersihkan rumah tetap dijalankan tetapi tidak seperti di daerah yang rumahnya terbuat dari kayu, sekarang rumah di Jakarta rata-rata sudah berlantai ubin dan setiap hari sudah di pel, jadi tugas bersih-bersih sudah lebih gampang.
Konon bagi keluarga yang ada anggota keluarganya yang meninggal maka mereka tidak boleh bersih-bersih rumah. Makanya tradisi bersih-bersih rumah tetap dijalankan karena anggapan kalau tidak bersih-bersih rumah berarti dalam suasana berkabung.
- Mendekorasi Ulang Rumah
Tradisi ini kadang masih dilaksanakan tetapi kadang tidak.
- Mengunting Rambut
Bukan hanya rumah yang harus dibersihkan menjelang Tahun Baru Imlek. Tetapi rambut juga harus digunting. Alasannya agar tidak sial.
Saya sudah tidak pernah mengunting rambut menjelang Imlek karena saya tidak mempercayai mitos ini. Tetapi masih banyak teman saya yang mempercayai mitos ini.
Kemarin di grup WA teman juga lagi bilang mau gunting rambut. Trus saya bilang sudah lama saya tidak pernah gunting rambut lagi menjelang sincia. Langsung teman saya bilang jangan...pantang (bisa sial) 😁
Seperti tahun baru pada umumnya, kita pasti ada resolusi dan harapan-harapan untuk tahun ke depannya yang lebih baik. Jadi mitos gunting rambut sebelum tahun baru ini mungkin lebih untuk "spirit" pribadi kita agar kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk berubah ke arah yang lebih baik sehingga diharapkan akan menyambut tahun baru yang akan datang dengan harapan dan semangat baru.
- Baju Serba Warna Merah & Cerah
Baca juga: Salah Kaprah Kata Gong Xi Fa Cai untuk Menyebut Tahun Baru Imlek
Tetapi untuk generasi muda sekarang, warna merah sudah tidak terlalu mendominasi. Bahkan di hari pertama Imlek, kadang warna hitam juga dipakai. Bahkan beberapa tahun terakhir ini selalu beredar melalui WA, warna-warna yang sebaiknya dipakai di hari pertama Imlek berdasarkan shio-nya.
- Melunasi Hutang
- Bagi-bagi Angpao
- Mengunjungi Sanak Saudara
Saya sekolah di Bagansiapiapi, tapi orang tua saya tinggal di Sinaboy. Tiap kali Sincia saya pasti pulang ke kampung untuk merayakannya bersama orang tua dan saudara-saudaraku.
- Tidak Boleh Menyapu (Membuang Sampah)
Baca juga: Kue Keranjang dan Barongsai Identik dengan Perayaan Imlek
Karena tinggal di Jakarta banyak debu, maka di hari pertama Imlek,menyapu tetap tidak diperbolehkan, tetapi lantai tetap di pel dan airnya di buang seperti biasa. Sudah tidak seketat seperti dulu lagi.
Demikianlah tradisi-tradisi Imlek yang masih dipertahankan dan yang disederhanakan.
Menurut saya perayaan tahun baru Imlek lebih meriah di kampung dibandingkan dengan di kota besar. Dulu sebulan sebelum Imlek, tiap rumah pasti memasang lagu Imlek...suasana menjelang Imlek benar-benar terasa. Sekarang ini untuk mendengar lagu Imlek paling harus ke Glodok atau ke mall karena di rumah sudah tidak pernah memutar lagu Imlek lagi.
Akhir kata bagi kompasianer yang merayakan tahun baru Imlek, saya mengucapkan:
" GONG XI FA CAI, Selamat Tahun Baru Imlek 2019
Semoga bersama tahun yang baru, kita semua senantiasa sehat, sukses dan diberkati"
Jakarta, 01 Februari 2019
Salam,
Sisca Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H