Mohon tunggu...
Rosmani Huang
Rosmani Huang Mohon Tunggu... Karyawan swasta - Karyawan Swasta

Enjoy this life with positive thinking

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Sekilas Pandang tentang Penginapan di Sabang

10 Desember 2018   06:20 Diperbarui: 8 Juli 2020   12:19 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santai di teras resto Iboih Inn Resort setelah habis snorkeling (dok pribadi)

Tanggal 17-20 November 2018 kami berangkat dari Jakarta ke Banda Aceh. Kami tiba di Banda Aceh jam 10.35. Sempat mampir ke Pantai Lampu'uk, foto di depan Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami. Dan setelahnya langsung menuju pelabuhan Ulee Lheue untuk menuju ke Sabang.  Tanggal 20 November 2018 jam 08.00 kami naik kapal cepat dari pelabuhan Balohan, Sabang  kembali ke Aceh. 

Setiba di Aceh kami mampir ke tempat terdamparnya kapal PLTD Apung di tengah kota Banda Aceh dan kapal kayu di atap rumah penduduk akibat tsunami 2004 untuk melihat bukti sejarah kedahsyatan tsunami 2004 tersebut . Jadi otomatis kami menginap di Sabang selama 3 malam dengan penginapan yang berbeda setiap harinya.

Berikut sekilas pandang tentang penginapan-penginapan di Sabang tersebut  yang semoga bermanfaat dan bisa menjadi panduan bagi yang punya rencana untuk berlibur ke Sabang.

FINA BUNGALOW IBOIH SABANG

https://www.pegipegi.com/hotel/sabang/fina_bungalow_995688/
https://www.pegipegi.com/hotel/sabang/fina_bungalow_995688/
Perjalanan dari pelabuhan Balohan ke penginapan memakan waktu sekitar 1,5-2jam. Untuk hari pertama kami menginap di Fina Bungalow, ada AC, TV, balkon, kamarnya besar dan bersih, dengan kamar mandi di dalam yang cukup besar juga.  Tersedia handuk dan wifi yang cukup kencang. Hanya penginapannya tidak terletak di pinggir laut. Harga permalam sekitar Rp 300.000 an.

Kamar tidur di Fina Bungalow (https://www.pegipegi.com/hotel/sabang/fina_bungalow_995688/
Kamar tidur di Fina Bungalow (https://www.pegipegi.com/hotel/sabang/fina_bungalow_995688/
Sudah malam dan gelap pada saat kami tiba di penginapan, karena kami sempat berhenti untuk foto-foto di taman I love Sabang dan makan malam. Di sebelah kiri jalan untuk masuk ke penginapan, terdapat dive center, tempat untuk yang mau belajar diving. Dan disebelah kanannya ada warung dan tempat makan yang menyediakan mie aceh, roti canai dan kopi.

Suasana pantai terasa benar di tempat ini. Untuk snorkeling dan diving kita tidak harus membawa peralatannya, terdapat banyak tempat yang menyewakan peralatan tersebut. Di sini ada cafe yang bisa kita datangi dan ada warung-warung jika kita memerlukan sesuatu. Ada juga toko yang menjual baju dan kain pantai, seperti layaknya pulau Derawan. Kami mengakhiri malam dengan mampir ke cafe Fina, untuk menikmati kopi Aceh yang terkenal. Teman-teman sempat ragu karena takut tidak  bisa tidur kalau minum kopi malam-malam, tetapi ketakutan tersebut dikalahkan oleh rasa penasaran akan kopi Aceh yang sudah terkenal tersebut. Dan karena besok malam kami akan pindah penginapan, maka kalau tidak mencoba takut nanti kepikiran  hehe. Tetapi keesokan harinya pas di tanya, pada tidur dengan pulas katanya :)

Kopi Aceh di cafe Fina yang disajikan dengan gelas kecil. Unik ya... (dok pribadi)
Kopi Aceh di cafe Fina yang disajikan dengan gelas kecil. Unik ya... (dok pribadi)
Pemandangan di dekat penginapan, tepatnya di dermaga Jeupin Layeu, menakjubkan. Airnya bening dan jernih dengan ikan yang lalu lalang di depan kita. Di depan dermaga kita juga bisa melihat bungalow nun jauh di sana dengan pepohonan hijau, yang membuat hati kita jadi tenteram, beda dengan suasana kota yang bising dan ramai dengan kendaraan bermotor. Ada monyet yang lalu lalang disekitar teras bungalow tersebut.  Dan terdapat beberapa perahu yang ditambatkan di pintu masuk dermaga. 

Dermaga Jeupin Layeu di depan Fina Bungalow (dok pribadi)
Dermaga Jeupin Layeu di depan Fina Bungalow (dok pribadi)
Intinya menginap di Fina Bungalow terasa benar kehidupan di perkampungan nelayan. Karena paginya kita bisa melihat nelayan yang balik dari menangkap ikan. Si Nova sempat berpose dengan seekor ikan besar yang di dapat oleh nelayan di tengah laut.

View yang diambil di dermaga, dekat Fina Bungalow. Bagus kan?/dokpri
View yang diambil di dermaga, dekat Fina Bungalow. Bagus kan?/dokpri
IBOIH INN RESORT

 

Pose di depan Iboih Inn Resort (dok pribadi)/dokpri
Pose di depan Iboih Inn Resort (dok pribadi)/dokpri

Iboih Inn Resort dekat dengan Fina Bungalow. Hanya untuk menginap di Iboih Inn Resort biasanya kita harus naik perahu dari dermaga Jeupin Layeu, karena ada pembatas di dekat penginapan Fina Bungalow. Area ke dalam lagi tidak bisa dilalui oleh mobil (dikasih portal), sehingga untuk ke Iboih Inn Resort biasa memakai perahu, walaupun bisa saja kita jalan kaki, hanya menurut teman saya, untuk jalan memakan waktu sekitar 15 -20 menit.

Keesokan harinya, tanggal 18 November 2018, sekitar jam 09.30 kami dijemput oleh tour guide untuk snorkeling dan keliling pulau. Jadi kami minta diantar ke Iboih Inn Resort untuk menitipkan koper kami, karena malamnya kami menginap di sana. 

Penginapan Iboih Inn Resort berbentuk rumah panggung, harganya bervariasi tergantung letaknya. Untuk yang dekat dengan laut, harganya lebih mahal. Makin ke dalam harganya lebih murah. Harga berkisar Rp 300rb-an sd Rp 600rba-an (tergantung letak penginapannya). Terdapat balkon, AC & wifi.  Handuk, sabun batang dan sampho sachet tersedia di sini juga.

Di Iboih Inn Resort ini, tidak seperti di Fina Bungalow dimana masih terdapat warung kalau kita membutuhkan sesuatu. Disini benar-benar terisolasi. Jadi untuk makan malamnya kita bisa memesan makanan dari restoran yang ada di Iboih Inn ini. Restorannya menghadap ke pulau Rubiah. Kita dapat duduk santai di teras restoran sambil memandang ikan hias yang lalu lalang, menikmati suara ombak dan aroma air laut. Sungguh liburan yang menyenangkan.

Menikmati santai sore dengan pisgor & kopi di teras resto Iboih Inn sehabis snorkeling (dok pribadi)
Menikmati santai sore dengan pisgor & kopi di teras resto Iboih Inn sehabis snorkeling (dok pribadi)
Santai di teras resto Iboih Inn Resort setelah habis snorkeling (dok pribadi)
Santai di teras resto Iboih Inn Resort setelah habis snorkeling (dok pribadi)
Mata Ie Resort

Plang Mata Ie Resort (Dok pribadi)
Plang Mata Ie Resort (Dok pribadi)
Tanggal 19 November 2018, rencananya kami akan city tour kota Sabang, setelah sehari sebelumnya dihabiskan di laut (snorkeling dan keliling pulau).  Tadinya jadwalnya jam 10.00 pagi, tetapi karena hujan turun dari malam sebelumnya dan sampai pagi masih belum reda, akhirnya jam 11.00 dibawah rintik-rintik hujan kami pun naik perahu yang membawa kami kembali ke dermaga Jeupin Laeyu. 

Setiba di sana mobil yang akan mengantar kami keliling kota Sabang sudah menunggu. Tujuan pertama kami adalah tugu Km 0 dan kemudian dilanjutkan dengan singgah di tempat-tempat yang sangat instagramable yang ada di pulau Sabang. Karena besoknya kami harus naik kapal dari pelabuhan Balohan jam 08.00 untuk kembali ke Banda Aceh, maka kami menginap di Mata Ie Resort, sebuah penginapan di pusat kota Sabang.

Tadinya badan saya hangat dan sedikit pusing karena terkena gerimis, tetapi begitu sampai penginapan dan melihat adanya pantai dan laut, tanpa menunggu lama, saya segera menceburkan diri ke laut dan rasa pusingnya segera hilang.  Benar-benar obat yang manjur untuk pencinta wisata air seperti saya haha

Laut di depan Mata Ie Resort (dok pribadi)
Laut di depan Mata Ie Resort (dok pribadi)
Mata Ie resort ini terbagi 2 area. Penginapan kami pas menghadap ke laut. Sedang area 1 lagi adalah yang ada kolam renang. Kolam renangnya cukup besar. Dua area ini terpisah tempatnya. Untuk area yang ada kolam renangnya, kita seperti masuk ke sebuah kompleks yang dipagari tanaman-tanaman yang membuat kita adem dan terdapat latar laut di belakangnya. Jalan ke sana agak menanjak.

Foto di area penginapan yang ada kolam renangnya (dok pribadi)
Foto di area penginapan yang ada kolam renangnya (dok pribadi)
Area penginapan yang ada kolam renangnya (dok pribadi)
Area penginapan yang ada kolam renangnya (dok pribadi)
Kolam renang di Mata Ie Resort (Dok pribadi)
Kolam renang di Mata Ie Resort (Dok pribadi)
Sedang untuk area yang menghadap ke laut, terdapat pondok-pondok untuk tempat nongkrong. Sambil bersantai di pondok tersebut kita bisa melihat ke laut lepas. 

Pemandangan pagi di area laut (dok pribadi)
Pemandangan pagi di area laut (dok pribadi)
Bersantai menikmati pisgor & kopi sehabis berenang di laut (dok pribadi)
Bersantai menikmati pisgor & kopi sehabis berenang di laut (dok pribadi)
Penginapan di area pantai (dok pribadi)
Penginapan di area pantai (dok pribadi)
Air mancur kecil yang dibuat di area penginapan yang menghadap ke laut (dok pribadi)
Air mancur kecil yang dibuat di area penginapan yang menghadap ke laut (dok pribadi)
Menurut saya Mata Ie Resort ini sangat cocok untuk acara keluarga.  Kamarnya bersih, ada AC, TV,  tersedia haidryer, pemanas air, teh & kopi instan , sajadah dan sandal jepit.  Peralatan kamar mandi juga komplit, ada shower cap, sabun batang dan cair, sikat gigi & tissue toilet. Harganya juga tidak mahal-mahal banget, sekitar Rp 500rban. Tempat ini sangat saya rekomendasikan untuk yang ingin liburan santai bersama keluarga.

Pelayannya juga baik & ramah. Kebetulan perut saya lagi tidak enak, jadi teman saya menanyakan menu sarapan untuk besok pagi apakah ada bubur atau tidak. Dijawab adanya kacang hijau. Tetapi ternyata besok pagi disediakan menu bubur ayam, nasi goreng dan juga ada pemanggang roti.

Semoga bisa menjadi referensi bagi yang berminat untuk berlibur ke Sabang!

Jakarta, 10 Desember 2018
Salam,
Sisca Dewi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun