Membaca tulisan Mardi Wu (Traveller dan CEO @nutrifood) di Kompas hari Jumat, 28 Agustus 2015, dibagian KOMPAS KLASS halaman D, dengan judul “Kota Cahaya Penuh Warna di Tepi Selat Malaka”, membuat saya sebagai orang Bagansiapiapi merasa senang dan bersyukur. Betapa tidak,,,kalau bukan kami, orang Bagansiapiapi, yang mempromosikan tempat kelahiran kami, siapa lagi yang akan mempromosikannya? Dan sebagai orang Bagan maka saya ingin melengkapi tulisan beliau mengenai kota Bagansiapiapi tersebut.
Ada beberapa daya tarik dari Bagansiapiapi, diantaranya:
Masjid Al-Ikhlas, Bagansiapiapi
Masjid Al-Ikhlas yang berdiri megah di Jalan Utama, disamping Taman Makam Pahlawan ini adalah salah satu bangunan kebanggaan Bagansiapiapi. Masjid ini memiliki kubah keemasan dan empat menara.
Kelenteng Ing Hok Kiong
Kelenteng Ing Hok Kiong, merupakan kelenteng tertua yang ada di Bagansiapiapi, dibangun tahun 1879.
Ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi
Sumber gambar: Kiriman Tian Co (temanku yang tinggal di Bagansiapiapi) & Tommy Devis
Setiap bulan 5 tanggal 16 (5 Gwe 16), sekitar bulan Juni - Juli, di Bagansiapiapi selalu diadakan ritual bakar tongkang. Tujuan dari ritual bakar Tongkang adalah untuk mengenang para leluhur yang telah menemukan Bagansiapiapi dan sebagai wujud syukur kepada Dewa Kie Ong Ya.
Pada saat 5 Gwe 16 ini, banyak perantau Bagansiapiapi balik ke kampung halaman untuk sembahyang. Biasanya dalam perayaan 5 Gwe 16 ini, mendatangkan artis dari luar negeri (Malaysia, Taiwan) untuk memeriahkan suasana perayaan tersebut. Selain para perantau yang balik kampung, juga dipenuhi oleh wisatawan dari luar.
Galangan Kapal
Pada jaman dahulu Bagansiapiapi merupakan penghasil ikan terbesar di Indonesia dan ke dua di dunia setelah Norwegia. Jadi salah satu daya tarik dari Bagansiapiapi adalah pembuatan kapal laut seperti gambar diatas.
Cap Go Meh
Sumber: www.bagansiapiapi.net by Bobby Kevin Hong
Cap Go Meh adalah hari ke 15 setelah Imlek, dikenal juga sebagai perayaan jodoh yang sekaligus menutup rangkaian perayaan Imlek. Pada hari Cap Go Meh, biasa rumah-rumah dihiasi dengan lampion (seperti pada gambar diatas). Jadi terkenang waktu kecil selalu naik becak keliling kota untuk memandangi lampion-lampion yang dipasang di tiap rumah tersebut. Biasa sudah charter becak untuk 1-2jam. Ketika saya tanyakan ke teman saya, Tian Co, yang masih tinggal di Bagansiapiapi, apakah tradisi tersebut masih ada, katanya masih. Sekarang harga sewa becak untuk 1jam adalah Rp 50.000,- sd Rp 60.000,-. Masih terhitung murah. Dulu abang becaknya ngowes-ngowes pakai sepeda, tetapi sekarang sudah ada becak motor, jadi abang becaknya sudah tidak terlalu capek lagi.
Perayaan Cap Go Meh sekarang mungkin lebih meriah dibanding dulu, karena sekarang ada pawai lomba kendaraan hias yang mengusung zodiak Tionghua di tahun tersebut (seperti gambar berikut). Pawai tersebut juga menyertakan drum band dari berbagai sekolah di sana.
KULINER KHAS BAGANSIAPIAPI
Setiap daerah pasti ada makanan khasnya. Tidak terkecuali dengan Bagansiapiapi. Banyak makanan khas Bagansiapiapi yang bisa dihunting kalau berkunjung ke sana, seperti pernah saya tulis di sini.
Selain makanan yang sudah pernah saya tulis seperti link diatas, ada juga jajanan khas Bagansiapiapi seperti Caipau, Onde, Kue Lala dan makanan cemilan seperti Kacang Pukul, Kue Bawang, Permen Kelapa.
KEDAI KOPI
Banyaknya kedai kopi yang bertebaran di Bagansiapiapi tentu menjadi daya tarik bagi penggemar kopi. Biasanya sore-sore berbagai etnis duduk menikmati kopi di meja yang sama di kedai-kedai kopi tersebut. Jadi buat para penggemar kopi, jangan ragu lagi untuk hunting ke Bagansiapiapi.
Nama jalan di Bagansiapiapi ditulis dalam tiga aksara (Indonesia, Arab Melayu dan Cina). Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah daerah dalam rangka menghargai keberagaman.
Disamping uraian diatas, pernyataan dari bapak Dahlan Iskan berikut ini "Saya benar-benar dibuat terkejut oleh perkembangan kota tua ini. Bagansiapiapi ternyata lagi membangun diri secara besar-besaran. Bupati Rokan Hilir H Annas Maamun yang terpilih kembali, kini sedang membenahi kota lama sekaligus membangun kota baru,” tulis Dahlan dalam catatannya (Riau Pos, 1 Oktober 2011), semakin mengukuhkan kalau Bagansiapiapi layak untuk dijadikan tujuan wisata. Bagansiapiapi dijuluki "Putra Jaya Junior" oleh Dahlan Iskan.
Bagaimana untuk sampai ke Bagansiapiapi?
- Semua Rute Penerbangan tujuan Pekanbaru, dari Pekanbaru di lanjutkan dengan perjalanan darat lebih kurang 5-6 Jam.
- Dari Medan (Sumatera Utara) dengan perjalanan darat lebih kurang 10 jam.
- Dari Dumai, dilanjutkan dengan perjalanan darat 2.5 jam (untuk rute baru, Dumai - Bagan, melewati Sinaboi sekitar 1 Jam)
Dan berdasarkan uraian diatas, waktu terbaik untuk mengunjungi Bagansiapiapi adalah pada saat perayaan Cap Go Meh atau pada saat perayaan 5 Gwe 16 (Ritual Bakar Tongkang).
Berminat? Ayo,,,rencanakan liburanmu dengan mengunjungi Bagansiapiapi. Semoga artikel ini bermanfaat.
Selamat sore.
Jakarta, 01 September 2015
Salam, Sisca Dewi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H