Aku tak berbakat dalam pelajaran bahasa Indonesia. Nilai mengarang selalu saja tujuh. Tapi, lingkungan sekitar yang mendorong untuk menulis. Aku hanyalah remahan di semesta ini. Tapi semoga remahan pun bisa menimbulkan kesan tersendiri.
Latar belakangku bukan sastra. Menurutku, sarana belajar itu dari siapa pun dan hal apa pun. Bahkan, belajar menulis rayuan gomval pun dari Mama yang femme fatale. Kegomvalanku bisa terlihat pada tokoh Indra yang ceriwis, aktif, pintar, nyebelin, dan gomval abis.
Mama yang selalu memaksaku untuk menulis pesan untuk menagih uang kostan pada anak kostan dengan bahasa yang manis.Â
Jadi, aku menyalahkan Mama karena sekarang profesi samping zaman dulu sebagai debt collector anak kostan, membuatku jadi gomval... =) (sekarang sudah bubar kostannya, efek sampingnya yang tersisa :p)
Aku memiliki sahabat pena yang profesinya mengatur semacam rumah jompo ala hotel yang dilengkapi fasilitas kesehatan dan hiburan. Ia juga senang mengarang novel dan bahkan, membuat komik digital saat malam hari padahal sepanjang hari ia sibuk di tempat kerjanya. Setiap harinya selama 3 bulan, aku selama 1-3 jam dilatih untuk sambung-menyambung paragraf dengannya. Arie, mon cher ami, merci beaucoup =)
Dulu pernah belajar mengarang intensif selama 3 bulan dengan guru mengarang yang juga memiliki penerbitan indie. Entah mengapa setelah novelku selesai (yang harusnya terbit secara indie), gurunya malah menghilang dan ternyata ia menikah O.O Mungkin novelku (Misteri Cinta Polaris) terlalu gomval dan bikin galau. Entahlah.
Kelemahanku dalam mengarang ialah menyusun suatu tulisan agar mengalir. Aku sangat berterimakasih pada kedua dosen pembimbingku, Profesor Marimin dan Profesor Taufik Djatna yang membimbingku untuk menulis jurnal ilmiah agar berangkai dan tidak patah-patah. Ternyata ilmu menulis jurnal bisa bermanfaat untuk jenis tulisan yang berbeda seperti cerpen.
Aku belum bisa membalas jasa orang-orang di belakang layar yang membantuku. Hanya bisa mengungkapkannya dalam ucapan terimakasih banyak di artikel ini. Jika dituliskan satu per satu penuhlah sudah artikel ini dengan berbagai nama.
Menurut mentor KKN Creator, tak perlu bakat untuk menulis. Tapi berlatih saja menulis dan menulis. Juga banyak membaca.
Aku tak ingin menulis dengan beban bahwa karya ini harus cemerlang. Gaya bahasa yang puitis dan indah bukanlah keahlianku. Aku hanya menulis apa adanya dengan tujuan tulisanku ini semoga saja bisa menghibur, ataupun bermanfaat.
Kejadian Lucu di Belakang Layar