Jika ditanya mengapa sih suka menulis? Sebenarnya, hobby-ku itu membaca, bukan menulis.
Dari komik (Tintin, Asterix, Smurf, 3 Cewek Badung, Bob si Napi, Lucky Luke, dll), komik Jepang (Kenji, Marichan, Natane, dll), manga (biasa baca manga online), romance (Eloisa James, Lisa Kleypas, dll), detektif (Agatha Christie, Sherlock Holmes, dll), horor (Edgar Allan Poe), petualangan (Lima Sekawan, Empat Sekawan, dll), dan berbagai jenis genre.
Hanya buku politik dan autobiografi yang kurang suka. Tapi, aku senang baca koran online mengenai situasi terkini ekonomi, bisnis, politik, dll. Biar nggak terlalu ketinggalan zaman :P
Aku menulis untuk mencurahkan perasaan ataupun pikiran. Nggak muluk-muluk sih. Ada yang baca tulisanku juga sudah senang.
Bagiku, menulis itu harus ada suatu pesan. Walaupun tulisan tersebut dikemas seringan mungkin.
Dalam novel KKN Creator, cerpenku mengemukakan masalah lingkungan pedesaan, seperti sungai, pupuk kandang, dan domba.
Kupikir banyak pihak yang membahas masalah polusi laut terkait Blue Economy, tapi masih jarang pihak yang membahas masalah sungai yang merupakan penyokong laut.
Sewaktu study tour ke Thailand, aku kagum pada kebersihan Sungai Chao Phraya sehingga potensi obyek wisatanya bisa semaksimal mungkin.
Selain itu, sungai tersebut karakteristiknya dalam dan lebar sehingga bisa untuk sarana transportasi baik untuk komoditas pertanian (misalnya, beras) ataupun wisata.
Aku jadi berpikir mengapa sih sungai di Indonesia tidak bisa bersih?
Sepertinya, bukan penduduk desa tak ingin hidup bersih. Harus ada kerjasama dengan Stakeholders karena sungai merupakan masalah yang kompleks.