Harga seporsi buburnya hanya 5 ribu Rupiah. Tapi, jika ingin membeli bubur minimalis (tanpa suiran ayam dan bumbu kari kuning) seharga 3 ribu Rupiah juga boleh. Oleh karena itu, dagangan Mang Alim laris manis. Sudah tak heran jika melihat para bocah cilik antri bubur ayam.
Mang Alim juga tak memiliki kompetitor sesama pedagang bubur ayam karena sulitnya berjualan keliling di area lereng gunung (harus menggunakan motor). Kompetitornya ialah penjual makanan jenis lain.
Omzet bubur ayam lebih stabil dibandingkan gorengan. Pangsa pasarnya lebih luas dibandingkan gorengan, misalnya bocah cilik, orang sakit, orang dewasa penggemar bubur, dll.
Jadi, kau ini tim bubur ayam diaduk atau tidak?
Aku sih tim bubur ayam tidak diaduk. Enak banget makan kerupuk yang crispy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H