Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024).

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 36 - Bocah Malaikat atau Iblis

28 September 2024   07:47 Diperbarui: 28 September 2024   07:59 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kembali menonton adegan di cermin. Kali ini warga desa datang berbondong-bondong ke pemakaman. Sang ibu dan Fero yang tewas dalam tragedy tampak dibalut kain kafan. Mereka sedang dishalatkan oleh warga desa. Ada wajah-wajah yang tampak familiar bagiku. Mungkin itu keluarga besar si bocah kembar. Bayangan mereka semua memudar dan cermin menampilkan adegan lain.

       Seorang pria berumur 40 tahun menangis tersedu di depan pusara. Pria itu wajahnya sangat mirip dengan ibunya si kembar. Ia berbisik pada dirinya sendiri, "Aku akan menuntut balas untuk kematian Elin dan Fero. Aku tak percaya warga desa tega menyebarkan rumor bocah iblis hingga saudara kembarku menjadi gila." Kedua tangannya mengepal tanah makam. "AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUAT NERAKA BAGI KALIAN!"

     Cermin pun menjadi gelap. Si bocah iblis tersenyum misterius. "Ray Sayang, bisakah kau menebak apa yang terjadi?"

    Aku termangu. "Tak mungkin pamanmu melakukan hal terlarang itu."

    Bocah iblis mendongakkan kepalanya ke belakang dan tertawa terbahak-bahak. Dengan suara lembut, ia bertanya, "Kau harus mengetahui sejarah kelam keluarga kita. Paman Derry sanggup melakukan apa pun."

     Darahku berdesir melihat cermin yang menampilkan ritual terlarang di makam Fero. Ah, Paman Derry ini lebih memilih mengorbankan jiwa keponakannya ke iblis dibandingkan saudara kembarnya. Aku membelalakkan mata ketika Paman Derry mengambil jantung Fero dan meletakkannya dalam bentangan kain merah sebagai persembahan. Api obor yang bergerak-gerak mengikuti irama angin, membuat suasana tambah mengerikan. Api tersebut menerangi patung iblis kecil dari batu giok hijau. Mata delima pada patung iblis itu berkilat penuh ancaman. Tiba-tiba keluar asap hitam dari rongga mulut si patung iblis. Asap tersebut menjelma menjadi bayangan hitam yang tinggi menjulang hingga 2,5 meter. Penampakan iblis tersebut mengejutkan Paman Derry hingga ia jatuh terjerembab.

    "AKU AKAN MENGABULKAN PERMOHONANMU UNTUK MENGHIDUPKAN KEPONAKANMU. IA AKAN MEMBALASKAN DENDAMMU PADA WARGA DESA. TAPI, KAU HARUS MENGORBANKAN MILIKMU TERLEBIH DAHULU. APA KAU SETUJU?" Tanya Iblis dengan suara menggelegar.

    "Aku sa...sanggup. Apa yang harus kukorbankan?" Tanya Paman Derry dengan suara gemetar.

     "HAHAHA. KAU AKAN MENGETAHUINYA SENDIRI."

  Secepat datangnya, secepat itu pula sang iblis menghilang. Paman Derry terpana melihat kelopak mata Fero mulai bergerak-gerak. Jemarinya mulai bergetar. Pipinya yang pucat merona stroberi. Bagaikan Frankenstein, Fero hidup kembali tanpa jantung.

     Paman Derry memeluk Fero erat-erat. Ia terkesiap ketika Fero terisak. Wajah malaikat Fero yang murung sungguh menyentuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun