Aku, Tuan Kamizawa, dan Pak Rangga terpukau melihat Ranko yang meliuk-liuk seperti ular. Suara desisan ular keluar dari bibirnya. Tiba-tiba banyak tetangga yang berkumpul untuk menyaksikan kejanggalan tersebut. Bahkan, ada Ustaz yang terus melafalkan ayat-ayat suci. Semua orang berpendapat Ranko kesurupan jin ular. Pak Rangga tak berhasil menghalau mereka.
Satu lompatan besar. Diiringi pekikan penonton, Ranko sudah berhasil menggapai cabang pohon mangga yang tinggi dan hampir berhasil untuk menjangkau pinggiran bawah serambi lantai atas. Ketika usahanya hampir berhasil, tiba-tiba ia jatuh dan ditangkap olehku. Kemudian, Â aku dan Tuan Kamizawa membawa Ranko masuk ke dalam rumah. Pak Rangga pun membubarkan kerumunan tetangga yang penasaran.
Lampu ruang tamu yang kuning temaram menambah seramnya suasana malam purnama. Perabotan rumah Tuan Kamizawa bergaya minimalis sehingga ruang tersebut terasa lengang. Tiba-tiba Ranko menerjang dan menggulung Tuan Kamizawa, persis seperti ular piton menggulung mangsanya. Kemudian, ia menggigit sisi leher Tuan Kamizawa. Dengan susah payah, aku dan Pak Rangga berhasil melepaskan Tuan Kamizawa yang pucat pasi dari Ranko. Pak Rangga tidak luput dari pukulan dan tendangan sehingga Ranko berhasil kabur ke teras depan.
    Aku sangat terpesona melihat Ranko melata. Ranko benar-benar menggunakan otot perutnya dan bergerak seperti ular. Punggungnya terlihat bergelombang, naik dan turun. Ia tampak eksotik seperti putri ular. Aku memejamkan mata. Sungguh pikiran mesum. Aku malu pada diriku sendiri yang mudah terpikat godaan.
     Dengan cepat, Ranko berhasil menuruni 10 anak tangga teras. Dan hal tersebut dilakukannya dengan melata. Akhirnya, keriuhan ini berhasil dipadamkan. Ranko diikat dengan tali rafia agar tidak bisa melarikan diri.
   Dengan pandangan menantang, ia mendesis. "Lepaskan aku! Atau, kubunuh kau."
    Aku memicingkan mata. Kuraih Jurnal Hantu di dalam saku jaketku.
Makhluk kegelapan kembalilah ke asalmu.
Aku membebaskanmu dari perjanjian terkutuk.
....
Belum sempat aku menyelesaikan mantera pengusir hantu, sang jin ular dalam diri Ranko mengetuk-ngetukkan kepala Ranko dengan keras ke lantai.
Apakah aku berhasil mengatasi si jin ular?