Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jurnal Hantu, Bab 24 - Putri Ular

22 September 2024   03:16 Diperbarui: 22 September 2024   03:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Aku membisu. Tumben. Biasanya, Ranko kesal jika aku tak membawa helm penumpang.

Malam ini terasa panjang. Suara jangkrik yang bernyanyi terdengar merdu. Ranko pun bersenandung.

"Ran, jangan nyanyi kidung seperti itu. Horor!"

Ranko mendelik marah. "Kamu ini senang mengganggu kesenangan orang. Tadi helm. Sekarang kidung. Terserah aku dong mau nyanyi lagu apa pun."

Aku nyengir. Sepertinya, Ranko menjaili diriku karena aku hampir datang terlambat. Pantulan sinar bulan purnama membuat Ranko tampak lebih cantik dari biasanya. Matanya berkilat-kilat. Senyum misterius tersinggung di bibirnya. Aku jadi merinding.

"Ada yang lucu?" Tanyaku.

"Kau merasa terganggu?"

   "Penasaran saja mengapa kau mesem-mesem sendiri."

Ranko memeluk dadaku erat. Jemarinya meraba dadaku hingga aku terlonjak kegelian.

"Eh, jangan main raba-rabaan! Nanti kita jatuh berdua ke kolam ikan. Di tepi jalan ini banyak kolam ikan."

"Habis kau sangat menyebalkan," rajuk Ranko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun