"Pak, di mana gadis yang tadi menarikan 'Flower' Jisoo?" Tanyaku dengan panik.
Sekuriti itu membisu. Keningnya berkerut sedikit.
"Gadis dalam pertunjukan badut," jelasku.
"Oh, gadis itu pingsan. Ia berada di belakang tenda ini," seru sekuriti sembari menunjuk ke luar tenda.
Aku segera berlari ke luar tenda tanpa menghiraukan hardikan para pengunjung yang sedang menonton atraksi lucu lima ekor anjing pudel yang naik kereta di atas panggung.
Syukurlah, Ranko sudah sadar. Ia sepucat kertas. Bibirnya bergetar ketika ia mereguk segelas cokelat panas yang disodorkan seorang tenaga medis.
"Teman saya sakit apa, Bu?" Tanyaku.
Tenaga medis itu menggelengkan kepala. "Ia hanya kelelahan."
Aku mengucapkan terima kasih dan langsung memapah Ranko. Ia menurut saja ketika aku mengajaknya untuk makan ramen dahulu sebelum pulang.
"Enak sekali ya ramennya?" Komentarku menatap Ranko yang menghabiskan lima mangkuk ramen. "Mau tambah lagi?"