Tanpa sadar, Ranko berpaling ke arah datangnya bisikan suara misterius itu. Ia terpana melihat Badut Mr Bo sedang memutar-putar payung seperti gasing. Semakin lama semakin kencang hingga terlihat seperti tumpukan warna. Ranko merasa pening dan mual. Ia mendengar bisikan parau. Entah dari mana asalnya.
Ranko...
Ranko...
Kau harus menurutiku
Kau abdiku yang setia
Sebagai indigo, Ranko sudah belajar tak memedulikan bisikan misterius yang seringkali menjebak dan membuat dirinya terkena kesulitan. Ia pun fokus memeragakan koreografi 'Flower.' Badut Mr Bo meraih pinggang Ranko dan mengakhiri tarian itu dengan dramatis.
Mata melawan mata. Mata Badut Mr Bo yang sipit menatap mata Ranko yang bulat jernih dengan intens. Pupil mata sang badut sepucat kristal hingga ia terlihat seperti boneka. Mungkinkah ia memakai lensa mata? Sang badut tersenyum misterius. Bisikan pun terdengar kembali. Suara parau itu bergema di kepala Ranko.
Kau calon penerusku
Kau adalah aku
Aku adalah kau
Pada pupil mata sang badut yang pucat tersebut tampak payung berwarna pelangi yang menggasing begitu cepat. Ranko tak kuasa mengalihkan pandangan. Ia hanya bisa ternganga menatap payung pelangi yang berubah menjadi mata ular yang berwarna kuning neon. Mata itu terbelalak menakutkan.