Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... Freelancer - A freelancer

just ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Jurnal Hantu, Bab 15 - Kunti Putih Bagian 3

18 September 2024   10:27 Diperbarui: 18 September 2024   10:36 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pickpik.com

"Sewaktu aku tersesat, aku menemukan tanaman bunga mawar yang indah di lembah. Begitu melihatnya, aku ingin memakannya begitu saja. Bukankah bunga mawar bagus untuk kesehatan jantung?"

Tama menggeleng-gelengkan kepalanya yang hitam. "Aku tak percaya ini. Kau pemburu hantu yang sudah memiliki beberapa pengalaman mistis, bisa berlaku begitu ceroboh. Kau makan kuncup bunga mawar putih tanpa memperhatikan risikonya. Pantas saja kau diganggu kunti."

Aku meringis mendengar omelannya. "Iya, aku salah. Jangan mengomel terus!"

"Kau ini selalu harus dalam pengawasanku. Sedangkan aku juga harus menjaga Ranko. Walaupun ia indigo, ia tak memiliki kemampuan memburu hantu sepertimu."

Aku menundukkan kepala pasrah diomeli oleh seekor hantu kucing senior yang lebih berpengalaman dalam dunia mistis.

"Sepertinya bunga mawar itu kau petik dari tanah makam seseorang."

Opini Tama membuatku sangat terkejut. "Tapi, aku tak melihat adanya nisan atau batu-batu kecil yang sering digunakan untuk pemakaman ala kadarnya?"

"Bisa saja kan korban pembunuhan yang dikubur atau korban kecelakaan alam yang tertimbun tanah. Dan kebetulan ada tanaman mawar putih tumbuh di atasnya."

Aku langsung merinding. Yang benar saja? Berarti aku menyantap zat hara manusia yang terurai dan menjadi nutrisi tanaman bunga mawar putih?

     Tiba-tiba kepala Ranko menyembul dari balik pagar yang membatasi rumah neneknya dengan rumah tetangga yang angker ini. "Sampai kapan kalian berdebat di sana? Nenek sudah menyiapkan hidangan lezat untuk kita. Ada ikan gurami bakar sambal rujak, tempe mendoan, dan pudding leci. Bahkan, ada salmon cake. Aku sudah sangat lapar."

     Mata Tama langsung bersinar terang 1.000 kW begitu mendengar kata gurami dan salmon. "Mantap sekali menu di sini. Beda benar dengan menu di rumah seseorang," ujar Tama sembari mendengus meremehkan. Dengan sekali lompatan, ia melampaui pagar pembatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun